Viral, Mahasiswa Unsri Palembang Curhat jadi Korban Dosen Cabul
Netizen di Twitter ramai membicarakan tentang pengakuan korban kekerasan seksual dari seorang oknum dosen cabul di Universitas Sriwiijaya (Unsri) Palembang. Kasus tersebut kini sedang diadvokasi oleh BEM Unsri.
Viral di Media Sosial
Kisah miris itu awalnya diunggah oleh akun Unsrifess di Twitter, pada Minggu, 26 September lalu. Akun dengan 9 ribu pengikut itu mengunggah beberapa tangkapan layar laporan dari seorang netizen yang mengaku sebagai mahasiswa semester akhir di Unsri, Palembang.
Dalam percakapan tersebut tertulis jika korban bertemu dengan salah satu dosen senior di Unsri, dengan tujuan bimbingan skripsi. Tak disangka, dengan modus awal bertanya kondisi kesehatan korban, oknum dosen cabul itu kemudian melakukan kekerasan seksual pada korban.
Karena kaget dan terkejut, korban hanya bisa diam selama pelaku melakukan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap tubuhnya. "Sampai sekarang aku masih tremor dan jijik terhadap kejadian itu. Apalagi membayangkan urusanku di kampus belum selesai dan harus bertemu dia lagi," tulis korban dalam tangkapan layar di akun tersebut.
Status itu kini telah dretweet sebanyak 1,8 ribu kali dan disukai lebih dari 4 ribu kali.
Tanggapan BEM dan Rektorat Unsri
Curhatan kekerasan seksual yang dilaporkan mahasiswa Unsri Palembang itu kini sedang diadvokasi oleh BEM Unsri. "Kami sedang menghadapi ramai-ramai menemui rektorat," kata Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya dari Bidang Pemberdayaan Perempuan, Ifeh, dikutip dari kompas.com, Senin 27 September 2021.
Sedangkan Wakil Rektorat Kemahasiswaan dan Alumni Unsri Iwan Stia Budi mengaku belum mengetahui kabar pelecehan seksual oleh oknum dosen cabul itu.
Pihaknya kini sedang menelusuri kebenaran dari curhatan tentang kekerasan seksual seorang mahasiswa Unsri, yang viral di media sosial."Berita ini masih sangat abstrak. Jadi Unsri perlu menelusuri kebenaran informasi ini lebih lanjut," katanya. (Kmp)