Viral Mabuk Kecubung, 2 Tewas dan 35 Dirawat di Banjarmasin
Viral, dua orang tewas dan 35 orang di antaranya dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Korban tewas dan sakit berusia antara 20 hingga 50 tahun, diduga mabuk kecubung (tumbuhan khas dengan bunga seperti terompet) yang dikonsumsi mereka.
Video @B3doel berdurasi 37 detik yang diunggah di laman X, terlihat seorang pemuda merayap di jalan. Pria bercelana hitam dan kaus hitam di belakangnya bergambar ini, menjadi perhatian. Warga yang nampak melihat kemudian berkomentar soal penyebab pemuda tersebut.
Dalam cuitannya disebutkan, diduga mabuk kecubung, seorang pria bertingkah aneh di bawah jembatan flyover Jalan A Yani km 4,5 Banjarmasin. Ia tampak merayap menggerakkan tubuhnya bak seekor buaya. Aksinya terekam kamera hape pengunjung kafe, Rabu (10/7).
Sementara itu, @bacottetangga juga di laman X, nampak seorang cewek berambut panjang, berpakaian hitam dan celana pendek, dengan mulut berbusa berada di teras sebuah rumah. Perempuan perkiraan umur belasan tahun ini, seperti kebingungan layaknya seorang yang mabuk. Beberapa orang nampak berupaya menolongnya.
Di video lanjutannya, juga seorang pemuda yang dibonceng sepeda motor berteriak-teriak dengan tangan menuding. Pria ini, juga diduga mabuk kecubung.
“Dampak mabuk kecubung 2 tewas dan 35 orang dirawat di RSJ sambang lihum. Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” ujar @bacottetangga dikutip di laman X Rabu 10 Juli 2024.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan tanaman kecubung yang dioplos dengan alcohol dan obatan-obatan. Untuk korban meninggal, dua orang pria berasal dari Banjarmasin.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, penyidik tengah menyelidiki sejumlah peristiwa yang menjadi viral ini. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena berbahaya bagi kesehatan," katanya dikutip pada Kamis 11 Juli 2024.
Dampak konsumsi Kecubung
Dikutip dari laman alodokter.com kecubung (Datura sp.) adalah tanaman semak yang memiliki bunga menyerupai trompet berwarna putih atau ungu, serta buah yang berbentuk bulat dan berduri. Di Indonesia, kecubung sering dijadikan tanaman hias karena bentuk bunganya yang khas dan cantik.
Kecubung sebenarnya mengandung berbagai nutrisi penting, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, serta tanin dan flavonoid yang bersifat antioksidan.
Namun, kecubung juga mengandung alkaloid tropana, seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin, yang berbahaya jika dikonsumsi. Adapun bahaya dan gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat mengonsumsi kecubung, antara lain:
1. Halusinasi
Mengonsumsi bagian mana pun dari tanaman kecubung dapat membuat Anda berhalusinasi. Hal ini disebabkan oleh kandungan alkaloid tropana dalam kecubung yang memiliki efek antikolinergik sehingga dapat meracuni sistem saraf dan menimbulkan gejala berupa halusinasi dan kejang.
2. Kecanduan
Selain halusinasi, kecubung juga sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika karena dapat menciptakan efek rasa senang berlebih atau euforia. Efek rasa senang ini dapat membuat kecanduan karena pengguna ingin mengulangi perasaan senang tersebut.
Biji buah kecubung merupakan bagian yang paling sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.
3. Delirium
Dampak lain dari efek antikolirgenik pada keracunan sistem saraf adalah linglung atau delirium. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit untuk fokus dan berpikir. Penderitanya juga akan menjadi gelisah dan terkadang sulit mengenali orang di sekitarnya.
4. Dehidrasi
Keracunan sistem saraf akibat kandungan alkaloid tropana dalam kecubung juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi). Dehidrasi akibat keracunan alkaloid tropana dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti rasa haus, mulut kering, kulit kering, dan mata kering.