VIRAL: Diseret Laskar Sugi Nur, Ketua Rijalul Ansor Jadi Korban
Pengajian Sugi Nur bikin heboh. Pada sesi tanya jawab, ada seorang penanya justru malah diperlakukan tak sedap oleh panitia.
Ini memang peristiwa aneh, dalam kegiatan pengajian. Ketua Rijalul Ansor yang hadir dalam pengajian dengan pembicara Sugi Nur, justru malah Diseret Laskar Gus Nur. Hal itu terjadi di Deli Serdang, setelah Shalat Jumat 15 Februari 2019.
Ahmad Muzanni, Ketua Rijalul Ansor Deli Serdang, Sumatera Utara, menuturkan pengalamanya itu berikut:
Saya yang menyaksikan ada jadwal safari gus nur (Sugik Nur) tertarik untuk datang menyaksikan ceramahnya yang biasa cuma saya lihat di Youtube.
Maksud untuk tabayyun ke Gus Nur sebab ceramah-ceramahnya yang suka menyudutkan dan menjelekkan GP. ANSOR dan BANSER.
Seusai saya sampai, duduk dan mendengarkan ceramah nya ternyata benar, dari awal ia telah mulai menjelaskan orang cebong, menyudutkan ANSOR BANSER, menyudutkan Generasi Muda NU (GMNU).
Panjang lebar dia berceramah akhirnya panitia membuka season tanya jawab, saya pun memberanikan diri sebab telah niat dari awal untuk tabayyun.
Saya pun mulai memperkenalkan diri, dan saya katakan kalau saya kader ANSOR, orang orang pun telah mulai mengelilingi saya, ramai, tapi saya usahakan tetap tenang.
Waktu saya menyangkal pernyataan gus nur yang menyesatkan Islam Nusantara, saya katakan apa yang salah dengan Islam Nusantara, bahwa Islam Nusantara itu ialah islam yang mempunyai khas Nusantara. Saya langsung didekati oleh laskar mereka dan mencoba untuk menyuruh saya langsung menanyakan.
Belum sempat saya menanyakan mic ditarik dari saya. Sampai akhirnya gus nur menyuruh saya untuk mendekat dan langsung menanyakan, saya tanya “apa qaidah fiqh yang dapat dijadikan landasan untuk menyesatkan istilah ISLAM NUSANTARA?” . Dia pun menjawabnya dengan menjelaskan, “Saya gak ngerti qaidah qaidah fiqih, mau bukti sesat ISLAM NUSANTARA gak Penting pake dalil, kita tanya saja sama jemaah, ibu ibu Islam Nusantara sesat apa tidak?”. Tanya dia ke Jama’ah.
Sampai tatkala saya coba sampaikan, jika ga punya landasan jangan sembarangan menyesatkan. Saya pun ditarik-tarik keluar, diseret seret, diteriaki BUNUUUUUH, TANGKAAAAAP, PUKULIIIII.. saya akhirnya keluar dengan kawalan POLSEK MEDAN HELVETIA.
“Padahal saya cuma menanyakan, gus nur 1 jam lebih menjelek2 kan BANSER, ANSOR, GMNU saya diam. Giliran saya nanya saya di seret2”.
Demikian seperti diungkap Ahmad Muzanni, pada akun facebooknya. (adi)