Viral di Medsos, Wisatawan Nekat Memasuki Kawah Bromo
Ulah nekat wisatawan kembali terhadi di Gunung Bromo. Kali ini, seorang wisatawan terekam kamera sedang memasuki kawah gunung api tersebut.
Tindakan gegabah itu diunggap (diposting) melalui media sosial (medsos) sehingga viral. Pengunggahnya, akun Instagram @explorejawatimuran. Dalam unggahan video berdurasi 29 detik itu terlihat seorang wisatawan yang berusaha naik (merangkak) dari dalam kawah.
Ia merangkak di sela-sela bebatuan yang mengitari kawah Gunung Bromo. Tentu saja tindakan berbahaya itu menjadi sorotan warganet (netizen). Apalagi kawasan kawah merupakan area terlarang bagi wistawan karena bersiko terhadap keselamatan.
Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) pun menyayangkan, ulah nekat wisatawan yang belum dikenali identitasnya itu. Hendra Wisantara, Ketua Tim Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan BB TNBTS menyatakan, sangat menyesalkan ulah nekat wisatawan itu.
"Tindakan wisatawan itu sangat berbahaya dan bukan contoh yang baik," kata Hendra kepada wartawan, Minggu, 15 September 2024.
Sebenarnya pihak BB TNBTS sedang memasang berbagai tanda peringatan dan larangan bagi wisatawan agar tidak memasuki area berbahaya seperti kawah Bromo.
"Kami berharap semua wisatawan membaca serta mematuhi imbauan dan larangan yang kami pasang demi keselamatan dan kenyamanan Bersama,” kata Hendra.
Bukan sekali ini saja wisatawan berulah di kawasan Gunung Bromo. Sebelumnya, wisatawan mancanegara (wisman) asal Jerman mengencingi kawah Bromo, pertengahan September 2022 silam. Aksi wisman mengencingi kawasan yang dianggap sakral oleh warga Tengger itu bahkan direkam dan diunggah ke media sosial.
Akhirnya wisman Jerman itu meminta maaf melalui akun media sosialnya. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan buruknya.
Kemudian pada Mei 2024 lalu, tiga wisman berfoto dengan menunjukkan pantat mereka di kawasan Lautan Pasir (Kaldera) Gunung Bromo. Tiga wisman tanpa mengenakan celana dalam dengan posisi mledhing itu berpose di atas jip wisata.
Ketiga wisman dan seorang sopir jip wisata sempat digiring dan diperiksa Polsek Sukapura. Mereka pun “disidang” oleh polisi,tokoh-tokoh adat Tengger, dan pihak BB TNBTS. Tetapi karena berdasarkan pengecekan ulang, lokasi tiga wisman itu berpose amoral berada di Kabupaten Pasuruan, mereka diserahkan ke pihak berwenang di Kabupaten Pasuruan.