Viral: Di Madura, Jokowi Diteriaki 'Jokowi Mole'
Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan beredarnya sebuah video kampanye Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo, yang diwarnai sejumlah orang meneriakkan yel-yel 'Jokowi Mole' atau Jokowi Pulang.
Diduga video itu direkam saat Jokowi menghadiri acara Dekarasi Akbar Ulama Madura di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Rabu, 19 Desember 2018) kemarin.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 59 detik tersebut, mulanya terdengar suara MC yang memandu agar audience menyanyikan 'Jokowi Pole' yang artinya Jokowi lagi, namun mereka meneriakan Jokowi Mole (Jokowi pulang), sembari mengacungkan dua jari.
Padahal di video itu, terlihat pula spanduk Jokowi dengan mengacungkan 1 jari. Beberapa warga yang hadir juga terlihat mengenakan kaos berwarna putih dipadu warna hijau dengan gambar foto Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin yang mengetahui video itu angkat bicara. Menurutnya, ada pihak yang tidak bertanggung jawab, sengaja menggerakan warga Madura untuk melakukan tindakan dalam video itu.
"Kalau istilah (ada yang menggerakkan) itu kan kita sudah tahu, orang bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk kunjungan-kunjungan presiden," kata Ngabalin saat meninjau lokasi amblesnya Jalan Gubeng Surabaya, Kamis, 20 Desember 2018.
Ia tak percaya bahwa hal itu murni inisiatif warga sendiri. Sebab, Ngabalin mengaku tahu betul soal bagaimana kultur orang Madura, yang menurutnya selama ini dikenal sebagai masyarakat yang sangat agamis.
"Saya kira orang Madura tidak punya karakter seperti itu pasti orang luar yang datang. Saya mau bilang seperti itu karena semua orang cinta dengan Presiden Jokowi luar biasa, waktu dan kesempatan, orang Madura merupakan masyarakat agamis," kata Ngabalin.
"Mereka mempunyai kultur yang tinggi punya akhlak, punya agama yang tinggi saya tidak percaya itu dilakukan oleh orang-orang Madura," katanya.
Baginya, teriakan Jokowi Mole itu bisa dinilai sebagai tindak penghinaan kepada seorang presiden. Apalagi, kata Ngabalin, video tersebut sengaja direkam saat presiden melakukan kunjungan.
"Saya pikir teman-teman bisa tahu kalau beliau seorang kepala negara, kemudian ada orang yang menggunakan kunjungan beliau untuk kepentingan politik dengan meneriakkan mole-mole, itu kan bentuk penghinaan," kata dia.
Ngabalin juga mengaku, hal serupa bukan sekali ini saja terjadi. Menurutnya itu sengaja dilakukan oleh pihak-pihak yang sengaja menggoreng isu politik di tengah kunjungan presiden.
"Saya beberapa kali mengikuti kunjungan presiden itu ada orang-orang tertentu yang mengambil angle, yang kira-kira bisa dipakai untuk menggoreng, dan itu beberapa kali saya tegur, beberapa kali saya ketemu, tapi bisa bilang sama Paspampres biarkan. Nanti Tuhan yang mengawasi mereka," kata Ngabalin.
Namun hingga kini, belum bisa dipastikan apakah peristiwa dalam video tersebut memang benar terjadi dalam kunjungan Presiden Jokowi di Madura beberapa wakti lalu. (frd)
Advertisement