VIRAL: Video Dalam Penjara Masih Bisa Pesta Sabu
Meski masih dalam penjara namun tak menyulitkan para pecandu untuk pesta sabu-sabu. Pesta sabu dalam penjara itu bahkan divideokan dan kemudian menjadi viral di media sosial.
Pesta sabu dalam penjara itu yang diduga dilakukan dalam Rumah Tahanan Salemba Jakarta. Kepala Rutan Salemba Yohanis Varianto mengatakan sudah mengetahui perihal tayangan video tersebut.
"Langsung kami cek dan mempelajari video yang beredar tersebut. Semua sudah bergerak atas hal itu," kata Yohanis kepada wartawan di Jakarta.
Yohanis menduga peristiwa yang terekam dalam video tersebut merupakan rekaman lama yang kembali beredar di tengah masyarakat.
"Ada kemungkinan kejadian itu sebelum saya menjabat sebagai Karutan. Karena setelah kami cek, sekarang sudah tidak ada lagi," kata pria yang menjabat sebagai Karutan Salemba sejak awal Januari 2021 itu.
Viralnya video pesta sabu dalam penjara ini pun mengundang reaksi sejumlah kalangan pemuda yang tergabung dalam Barisan Organ Muda (BOM).
Mereka siang tadi aksi untuk menyoroti tayangan video pesta narkoba yang diduga melibatkan sekelompok narapidana di dalam lingkungan penjara Rumah Tahanan Salemba. Mereka mengadakan aksi di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (kanwilkumham) DKI, Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat siang.
"Yang baru terjadi ini adalah viralnya video pesta sabu yang dilakukan narapidana di dalam rutan," kata Koordinator Aksi BOM, Ali Akbar, di Jakarta, Jumat.
Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 19 detik yang beredar di sejumlah media sosial sejak Kamis 28 Januari 2021. Tampak dalam video enam narapidana yang sedang berkerumun di dalam sel.
Ali Akbar menyebut bahwa sekelompok pria dalam rekaman video itu sedang berpesta narkoba diduga jenis sabu-sabu.
Dugaan sabu-sabu tersebut, kata dia, sebab dikonsumsi dengan cara dibakar dalam botol dan penggunanya menggunakan sedotan panjang.
Ali mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya untuk meminta agar Kementerian Hukum dan HAM segera menindaklanjuti kejadian itu serta menjatuhkan saksi terhadap seluruh pihak yang terlibat.
Dikatakan Ali, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly harus segera mengambil tindakan mengingat pelanggaran tata tertib narapidana kerap terjadi di dalam rutan tersebut.
"Selama ini sudah banyak aturan yang telah dilanggar sehingga lapas dan rutan menjadi sarang narkotika," ujarnya.
Gerakan pemuda ini juga menyoroti struktural Rutan Salemba yang dinilai lemah hingga memicu pelanggaran hukum di dalam penjara.
"Atas hal ini pastinya akan memunculkan sebuah kejahatan yang terstruktur," ujarnya.
Advertisement