Viral, Curhat Sopir Ambulans PMI di Mojokerto Dihadang Moge
Curhatan sopir mobil ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto saat bawa korban kecelakaan dihadang rombongan konvoi motor Gede (moge) viral di media sosial Facebook.
Dalam curhatannya di Facebook akun Didik Soedarsono yang diketahui salah satu anggota PMI Kabupaten Mojokerto menyebut rombongan moge yang melintas di lampu merah Simpang Lima Kenanten Kecamatan Puri itu mencoba menghadangnya. Padahal saat itu ambulans PMI ini sengaja menerobos lampu merah karena sedang membawa korban kecelakaan lalu lintas.
"Kepada rombongan moge yg melintas di Simpang Lima Kenanten dari arah Jombang menuju Mojosari, sekira pukul 13.30 WIB hari Minggu tgl 6 Juni 2021, saya Team PMI minta maaf krn kami harus menerobos Lampu Merah, karena kami MEMBAWA KORBAN KECELAKAAN TKP JLN RAYA JABON menuju ke Rumah Sakit,
Memang saat itu dari arah Jombang lampu hijau dan kalian punya hak jalan.
Tapi kami berharap utk memberikan kami Prioritas, bukan malah kalian mencoba utk menghentikan kami, dan juga membleyer kami.
Semoga kalian selamat sampai tujuan.
Maaf info ini tdk kami sertakan foto," tulis postingan akun Didik Soedarsono di facebook group Mojokerto pada Minggu 6 Juni 2021.
Curhatan sopir ambulans pemilik akun Didik Soedarsono itu pun langsung dibanjiri dengan komentar yang menghujat konvoi moge karena tidak memprioritaskan mobil ambulans.
Hingga saat ini Senin 7 Juni 2021 pukul 12.00 postingan tesebut mendapatkan 1.200 komentar dan 4.064 suka.
"Ambulans dalam kondisi darurat harus jadi prioritas utama, jika ada yang menghalangi itu gak punya otk namae,,,dlm kondisi apapun ambulans dalam kondisi darurat harus tetap dprioritaskan sesegera mungkin sampai ditempat tujuan," tulis komentar akun Maxx Cimexx.
"Tak perlu minta maaf, seharusnya yang harus minta maaf itu rombongan moge yang kurang sadar dengan kendaraan prioritas no 2," tulis komentar akun Ade Maulana.
"Ambulan,pemadam dan kereta api adalah prioritas utama di jalan raya ngapain minta maaf misi ambulan adalah misi kemanusiaan klu rombongan moge harusnya punya rasa kemanusiaan dijalan.meskipun ada ijin saya sarankan jangan menerobos ketika kereta api melintas atau mencoba menghentikan kereta api meski sdh dapat ijin," tulis komentar akun Salma.
"Team PMI klau ada kejadian seperti ini lagi di daerah Mojokerto mohon hubungi kami, kami siap membasmi moge bravo PMI," tulis komentar akun Edo edo.
Bahkan salah satu akun Facebook Nizar ZamZamy melontarkan komentar dengan menuliskan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).
"Woee boosss gausah jaluk spuro nang klub moge.. babah masio ijo. Sampean rojo ng jalan (ambulance). (Tidak usah minta maaf ke klub moge, biarin meski hijau anda raja di jalan).
Menurut Pasal 134 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) menyatakan, ada tujuh kendaraan yang mendapat hak utama untuk didahulukan, yaitu:
1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit, kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
3. Kendaraan pimpinan dan lembaga negara Republik Indonesia, salah satunya Presiden RI.
4.Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing.
5. Kendaraan lembaga internasional yang menjadi tamu negara.
6.Iring-iringan pengantar jenazah.
7. Konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia,".
Sementara pemilik akun Didik Soedarsono saat dihubungi Ngopibareng.id membenarkan kejadian tesebut terjadi saat dirinya bersama anggota PMI dan relawan membawa korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia dari jalan raya Desa Jabon Kecamatan Bangsal menuju RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
"Iya, saya dari timur sudah sirine pakai tiga pengeras suara. Kok pas di Kenanten ada satu motor yang di depan saya yang melambaikan tangan. Saya pikir dia minta saya berhenti dan mendahulukan mereka," kata Didik, Senin 7 Juni 2021.
Sayangnya Didik tidak mempunyai dokumen foto maupun video saat peristiwa itu terjadi. Saat itu juga Didik hanya bisa melontarkan kata-kata kasar karena emosi dengan rombongan moge yang ada di depannya.
"Saat di sebelah kanan ambulans saya emosi, marah dengan kata kasar. Sementara motor yang lain ada di sebelah kiri saya sambil bleyer, sampai team saya juga bilang 'ambulans ambulans ambulans'. Saat itu mereka pengendara moge memandang kami dengan seperti tidak bersahabat," tandasnya.
Advertisement