Viral, Curhat Kekecewaan Pasien Isolasi Kepada Bupati Jombang
Sebuah video viral di media sosial datang dari Kabupaten Jombang. Video tersebut diunggah akun @infojombang. Video berdurasi 12 menit 53 detik itu menunjukkan seorang pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) yang menyampaikan beberapa keluhan kepada Bupati Mundjidah Wahab melalui video call. Pasien tersebut merupakan seorang pria berjaket merah dan bermasker hijau.
Tampak di sekitarnya beberapa pasien lain. Pasien tersebut menceritakan betapa menderitanya dia di ruangan isolasi di Gelanggang Olahraga (GOR) Tenis Indoor Jombang. Di antara nya, kebutuhan sehari-hari keluarga pasien yang tidak terpenuhi, tidak adanya dokter spesialis yang berjaga atau menjenguk pasien, serta usulan untuk memberi gaji Rp 5 juta per bulan kepada para pasien OTG yang diisolasi.
Dia mengucapkan, “Jadi intinya kebutuhan di rumah nggak ada yang menuhin. Katanya desa bawa beras bawa ini faktanya mana? Nggak ada gitu lho. Mereka mau makan apa? Pemenuhan kebutuhan sehari-hari terhadap keluarga yang ditinggalkan tolong dipikirkan. Ini juga banyak pasien OTG yang dipecat dari kerjaannya. Gara-gara OTG jaminannya nggak ada, jadinya pusing. Bila perlu ngeten mawon usule, OTG digaji 5 juta per bulan matur nuwun kulo.
Kami juga mengusulkan pensuplaian vitamin, sampai sekarang sudah 13 hari diisolasi nggak ada dokter spesialis yang menjenguk. Ini perlakuan pasien positif dan OTG kok sama nggak ada bedanya. Terus tolong dipastikan agar hasil swabnya tidak berubah-ubah. Di swab negatif, terus berubah jadi positif. Kok munyer-munyer terus lakyo bingung.
Tolong juga sampaikan ke masyarakat kalau virus ini tidak berbahaya. Agar keluarga pasien tidak dikucilkan. Saya mohon panjenengan dan perangkat memberi edukasi lah. Ini pasien nya tiap hari nambah, nggak ada yang berkurang sama sekali. Saya dulu waktu kampanye bawa bendera ibu lho mubeng-mubeng.
Saya berterimakasih juga sudah dirawat walau batinnya menderita. Bisa mbledos juga nantinya. Ini setiap harinya nggak ada petugas yang nyemprot disinfektan, fasilitas kamar mandi dan makan minum jadi satu dengan yang positif. Mohon lah bu dibedakan,”.
Sejak diunggah, ada sebanyak 66 ribu viewer dan mendapat 691 komentar. Tanggapan warganet pun beragam. Ada yang mendukung aksi pasien tersebut. Akun @iwan_underwear menulis, “Akhirnya warga Jombang bersuara,”.
Selain itu ada yang menganggap covid sebagai sarana konspirasi pemerintah. “Covid-19 konspirasi pemerintah,” tulis akun @izzakurniawan.
Terakhir, terdapat warganet yang mendoakan agar adanya tindakan tegas dari pemerintah setempat. Akun @muzaky_al berkomentar, “Mugi paring tindak lanjut yang tegas,”.