Viral, CEO Startup di Jakarta Dilaporkan Lecehkan Perempuan
Unggahan tentang laporan pelecehan seksual viral di media sosial Twitter. Unggahan berisi pengakuan perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual seorang CEO startup di Jakarta, telah disukai sedikitnya 15 ribu kali ketika berita ditulis.
Viral di Twitter
Akun @hrdbacot mengunggah laporan pelecehan seksual dari salah satu netizen, pada Rabu 56 Desember 2021, sekitar pukul 22:38 WIB.
Di dalamnya, akun tersebut mengunggah foto tangkapan layar percakapan antara akun dan seorang pelapor yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual dari seorang CEO Startup di Jakarta.
Status itu kini telah disukai lebih dari 15 ribu kali dan diretweet sedikitnya 5 ribu kali.
Kronologi Laporan
Dalam foto percakapan itu, korban mengaku dirinya adalah mantan pramugari yang bekerja di Jakarta. Namun kini berada di Surabaya dan tidak lagi menjadi pramugari.
Pelaku menurutnya menghubungi dirinya lewat akun Linkedin dan memperkenalkan diri sebagai CEO salah satu sartup di Jakarta, beberapa bulan lalu. Korban pun mengaku melakukan riset kecil tentang keberadaan startup dan nama CEOnya.
Setelah merespon, CEO Startup itu kemudian membagikan nomor kontak kepada korban. Selanjutnya, lewat percakapan, korban merasa sudah ada yang aneh. Sebab pelaku yang disebut sebagai CEO sebuah startup itu meminta beberapa hal dan mengucapkan sejumlah kalimat yang menurutnya janggal.
Namun, korban tetap berangkat memenuhi permintaan interview di sebuah apartemen di Jakarta, untuk posisi asisten pribadi atau PA.
Sesampainya di apartemen itu, korban menyebut jika pelaku mulai melakukan pelecehan kepadanya. Ia pun mengaku takut dan sempat menangis namun tak cukup berani untuk menolak dan kabur.
Hingga ketika pelaku yang disebutnya CEO sebuah startup itu turun mengambil pesanan GoFood, korban lantas meminta temannya untuk menjemputnya.
Ketika pelaku masuk dan memintanya melakukan hal yang cabul, korban menolak sekaligus menolak pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. "Akhirnya dia pakai celana terus mempersilakan saya pulang," tulisnya.
Netizen tersebut lantas menjumpai temannya di lobi dan menangis keras setelah di dalam mobil temannya.
Tak Berani Lapor
Dalam laporannya, korban juga mengaku tak berani melaporkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya. Sebab ia tak memiliki bukti apa pun, seperti sperma yang ada di dalam dirinya. Korban juga mengaku masih mengalami trauma bila mengingat kejadian tersebut. Sehingga ia khawatir proses hukum yang panjang justru berdampak lebih buruk kepadanya.
Ia hanya menyimpan bukti berupa percakapan di handphone serta foto kamar apartemen yang ternyata bukan milik CEO tersebut. "Terus ngobrol dengan resepsionis, dan ternyata apartemen itu bukan punya dia. Baru tadi dia sewa," tulisnya.
Ia pun menegaskan agar akun tersebut menyembunyikan identitas apa pun tentang dirinya. Ia hanya ingin agar tak ada korban lain yang jadi korban dengan modus seperti yang dia alami.
Sementara, pelapor kini telah direkomendasikan untuk mendapatkan pendampingan dengan Never Okay Project, komunitas yang fokus pada penanganan kekerasan seksual di tempat kerja, sejak tahun 2019.