Viral Bupati Kediri Marah saat Sidak Pasar, Ini Sebabnya
Video Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana marah saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di proyek revitalisasi Pasar Wates banyak tersebar di media sosial.
Momen bupati yang akrab disapa Mas Dhito saat sidak itu pun menjadi perbincangan warganet. Di Instagram, video yang diunggah akun @lambeturah_official telah mendapatkan 29.201 like dan 1.148 komentar, dilihat pada Rabu, 19 Oktober 2022, hingga pukul 18.45 WIB.
"Mas Dhito tampak emosi saat sidak di Pasar Wates, ehhh bukan tanpa alasan, lhooo Mas Dhito menemukan banyak material pembangunan yang ternyata tidak sesuai," tulis akun @lambeturah_official dalam caption.
Dari ribuan tanggapan atas unggahan video itu, warganet banyak berkomentar mengenai realita proyek yang rawan menjadi ladang korupsi. Tak sedikit pula yang mengapresiasi atas sidak yang dilakukan Mas Dhito. "Bismilaah, semoga jadi pejabat yang amanah," tulis akun @vitantina dalam komentarnya.
Sebagaimana diketahui, sidak proyek revitalisasi Pasar Wates dilakukan Mas Dhito pada Senin, 17 Oktober 2022, sore. Dalam sidak itu Bupati Kediri ini marah lantaran menemukan pekerjaan dan material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi sebagai tertera di dokumen perencanaan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan, menindaklanjuti hasil sidak itu pihaknya telah mengumpulkan pihak yang terlibat dalam penanganan revitalisasi Pasar Wates.
Mereka yang dikumpulkan mulai dari penyedia jasa, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), konsultan independen, dan konsultan pengawas. Dalam pertemuan itu didatangkan pula pihak kejaksaan.
Disebutkan Tutik, material yang didatangkan pihak penyedia semestinya dimintakan approval atau persetujuan terlebih dahulu. Ketika telah dimintakan persetujuan, PPK maupun konsultan independen akan melakukan pengecekan.
Khusus untuk plafon, menurut Tutik, pihak penyedia belum mengajukan approval atau persetujuan. Material yang belum diajukan persetujuan itu pun telah dipasang di langit-langit kios dan menjadi temuan ketika bupati melakukan sidak.
Atas temuan material plafon yang tidak masuk spesifikasi itu, pihak penyedia diminta membongkar plafon yang telah terpasang untuk diganti sesuai spesifikasi yang ditentukan. "Tadi PPK saya minta membuat surat ke penyedia untuk melakukan penggantian, plafon yang sudah dipasang dibongkar," bebernya.
Kemudian, terkait temuan kantong semen yang tidak masuk dalam dokumen, pihak penyedia dalam pertemuan itu memberikan penjelasan secara teknis. Semen itu, tidak digunakan untuk struktur bangunan beton melainkan untuk pemasangan bagian lain dan tidak masuk perhitungan biaya.
Untuk memastikan pekerjaan lain, menggunakan semen sesuai spesifikasi, Tutik meminta tambahan dukungan dari penyedia jasa baik bukti pemesanan, pembelian, sampai dokumentasi saat proses pencampuran. "Saya minta dukungan tambahan, dan ini akan disiapkan dari penyedia," ucapnya.
Mengenai ketebalan cor lantai los pasar yang tidak sama, menutur Tutik akan diperhitungkan dalam contract change order (CCO) atau surat kesepakatan. Adapun pembayaran beton akan disesuaikan dengan volume yang terpasang.
"Jadi teman-teman dari tim pengawas akan cek ulang untuk menghitung volumenya per masing-masing blok karena pembayarannya menyesuaikan dengan volume yang terpasang," terangnya.
Kemudian, terkait spandek atau atap bangunan los yang sempat dilakukan pengecekan oleh Bupati Hanindhito dalam sidak, menurut Tutik sesuai spesifikasi ketebalan spandek 0,4 mm.
Disampaikan, karena ukuran spandek yang yang dibutuhkan dengan panjang 6 meter, sedang yang dijual di pasaran ukuran 3-4 meter penyedia harus melakukan pemesanan sesuai ukuran yang dibutuhkan. "Yang terjadi non teknis di lapangan seperti itu, tapi penyedia tadi saya minta bukti surat pemesanan dan surat jalan," urainya.
Sidak yang dilakukan bupati di Pasar Wates, menurut Tutik menjadi pembelajaran untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam pengawasan supaya tidak sampai kecolongan.
Hasil pertemuan dengan pihak-pihak terkait revitalisasi Pasar Wates pun diakui telah dilaporkan kepada bupati. "Mas Bup (Mas Dhito) tadi pesan pengawasan harus ditingkatkan dan memang pengawasan harus kami optimalkan," tandasnya.