Viral 'Bola Api Santet' Jatuh di Depok, Analisa LAPAN dan Polisi
Kemunculan sebuah bola api jauh di langit kawasan Curug, Bojongsari, Depok, viral di media sosial. Beberapa netizen mengaitkan bola api itu dengan santet. Kemunculan bola api itu terekam dalam sebuah video amatir yang beredar viral di media sosial.
Dalam video, dinarasikan bahwa bola api tersebut jatuh di kawasan Curug, Bojongsari, Depok, pada pukul 21.45 WIB. "Santet... santet... santet," ujar pria yang merekam video tersebut. Dalam video terlihat bola api berwarna merah jatuh ke bawah. Jatuhnya bola api tersebut memang lambat.
Peneliti peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emmanuel Sungging memiliki analisis lain. Dia menyatakan cahaya yang kemudian dinarasikan sebagai 'bola api santet' itu bukanlah sebuah fenomena alam. Diduga, cahaya itu berasal dari tembakan suar.
"Kalau saya melihat, cenderung setuju (kalau bola api tersebut adalah) flare gun sih," katanya, Senin 15 Juni 2020.
Berdasarkan pengamatan Emmanuel, jatuhnya bola api tersebut lambat, berbeda dengan benda langit yang cenderung memiliki kecepatan tinggi ketika jatuh ke bumi.
"Karena kalau fenomena alam itu nggak terlalu lambat pergerakannya," kata Emmanuel.
Sementara LAPAN juga sejauh ini tidak mendeteksi adanya benda langit yang jatuh ke permukaan bumi.
Berbeda dengan LAPAN, pihak kepolisian punya dugaan lain. Kapolresta Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan, pihaknya pernah menyelidiki kasus serupa yang muncul pada tahun lalu.
"Biasanya malam 1 Syura. Ada kepercayaan masyarakat bahwa itu semacam benda gaib, namun pada tahun baru yang lalu setelah diselidiki ternyata lampion terbang," jelas Kombes Azis dalam keterangannya kepada wartawan.
Hal senada diungkap Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo. Suprasetyo mengatakan 'bola api' sempat muncul di kawasan Sawangan seminggu setelah Lebaran.
"Kita juga belum tahu, tetapi satu minggu setelah Lebaran itu juga ada, tapi itu lampion. Ya kan itu ada asapnya, bisa lampion, bisa ini, makanya kita belum tahu. Kalau lampion kan kita harus cari tahu dulu siapa yang buat," kata Suprasetyo.
Dia lantas mengimbau masyarakat tidak menyebarkan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan. Warga juga diimbau tidak mempercayai hal-hal yang belum jelas kebenarannya.
"Saya kira mari kita jaga dari yang membuat resah, jangan mudah percaya," kata Suprasetyo.