Viral Bocah SD Bergelantungan Sebrang Sungai, Kondisi Sekarang
Beberapa hari terakhir video yang menunjukkan tiga orang anak SD bergelantungan menyebrang sungai, ketika berangkat sekolah, viral di media sosial. Akibatnya, pemerintah daerah pun datang meninjau lokasi yang ternyata berada di tengah perkebunan sawit, di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menghentikan aksi bergelantungan di atas sungai tersebut.
Viral di Media Sosial
Beberapa hari terakhir, video tiga anak sekolah dasar menggunakan seragam sekolah merah putih, bergelantungan di atas sungai. Terlihat tas sekolah mereka diletakkan dalam keranjang, sementara ketiganya berayun bebas berpegangan pada keranjang untuk tiba di sebrang sungai.
Video itu banyak memancing komentar netizen. Sebagian prihatin dan khawatir atas keselamatan anak-anak yang bergelantungan tanpa pengaman apapun, sebagian lain terenyuh lantaran menduga tak ada akses jembatan yang disediakan pemerintah setempat di wilayah itu. Meski, komentar lucu juga muncul.
Lokasi Berada di Perkebunan Sawit
Setelah ditelusuri, lokasi tersebut berada di dalam perkebunan sawit milik perorangan. Anak-anak tersebut adalah anak dari pekerja di dalam perkebunan, yang juga tinggal di dalam barak. Keranjang yang digunakan bergelantungan, sering dipakai untuk mengangkut sawit menuju sebrang sungai.
Jika air sedang surut, anak-anak sering menyebrang sungai dengan berbasah-basah untuk menuju sekolah. Opsi bergelantungan dengan keranjang dilakukan, agar lebih cepat sampai dan tak basah. "Biasanya ya nyebrang lewat sungai, naik keranjang supaya cepat sampai," kata seorang bocah kepada Metro TV, Sabtu 12 Juni 2021.
Sungai Dangkal dan Jembatan Memutar
Sungai di dalam perkebunan itu, menurut Serwa Kariwanto, Babinsa Koramil 05/Kampar Kiri, Kodim 0313/KPR, adalah sungai dangkal. Kedalamannya terlihat di bawah lutut bocah tersebut.
Jika arus sedang deras, bocah-bocah akan berangkat ke sekolah melalui jalan desa yang sudah tersedia, meski harus memutar dengan jarak satu hingga dua kilometer lebih jauh.
Bocah SD Dilarang Bergelantungan
Setelah video viral, pimpinan daerah pun berkunjung di lokasi tersebut. Bupati Kampar Catur Sugeng megunjungi lokasi, beserta seluruh pejabat yang berkepentingan, mulai dari kepala desa setempat hingga guru dari sekolah tempat bocah SD tersebut menimba ilmu.
Menurut Catur, jembatan di wilayah itu tak menjadi skala prioritas pembangunan dari pemerintah desa setempat. Sebab, sungai tersebut berada di dalam hutan, di dalam kawasan perkebunan sawit milik perseorangan.
Selain itu, pihak desa juga sudah menyediakan jalan untuk publik, di luar perkebunan tersebut. "Ada jalan menuju ke sekolah. Sungai itu berada dalam perkebunan. Sehingga dari pihak desa tidak ada skala prioriras bangun jembatan," kata Catur.
Namun menurutnya, jika memang harus dibangun jembatan, rencana pembangunan harus melalui perencanaan anggaran yang akan berlangsung di ujung tahun ini. "Kalau memang harus dibangun, paling tidak harus masuk perencanaan anggaran di akhir tahun ini," katanya.
Sambil menunggu hasil perundingan dan rencana pembangunan jembatan terealisasi, Catur meminta orang tua untuk mengawasi dan melarang anak-anak bergelantungan di atas keranjang, untuk berangkat sekolah. "Anak-anak itu tidak boleh naik keranjang lagi," ucapnya. (Kmp/Mtr)