VIRAL: Bantuan Beras Bergambar Bacawali Surabaya, Eri Cahyadi
Sebuah video pendek yang menggambarkan sekumpulan orang sedang memasang foto bakal calon Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menjadi viral di media sosial. Belum diketahui lokasi pengambilan gambar ini dilakukan di mana dan kapan pengambilan video tersebut.
Dalam video pendek itu tampak tiga orang yang berbagi peran dalam mengelola kantong beras yang diperkirakan berukuran 5kg tersebut. Beras-beras itu diwadahi dalam kantong plastik transparan. Satu orang pria tampak menyusun kantong-kantong beras tersebut. Sedangkan satu pria lainnya tampak sedang mengguntingi foto Eri Cahyadi dari kertas fotokopian. Gambar foto kopi Eri Cahyadi itu untuk ditempel di kantong beras. Kertas fotokopian gambar Eri Cahyadi ini tertulis ‘KBRS bolo e Eri Cahyadi’.
Seperti diketahui Eri Cahyadi yang sekarang sedang menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya diduga kuat akan maju dalam pemilihan Walikota Surabaya pada 2020 ini. Publik menyebut jika Eri Cahyadi adalah anak emas dari Tri Rismaharini yang sekarang masih menjadi Walikota Surabaya.
Atas video pendek ini, reporter Ngobibareng.id sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, M. Fikser, namun belum berhasil mendapatkan jawaban.
Viralnya video pendek pembagian beras dengan foto Eri Cahyadi di media sosial ini, menimbulkan kecurigaan publik, jika bantuan sosial dari pemerintah maupun dari perusahaan-perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) ditunggangi kampanye terselubung Eri Cahyadi.
Apalagi sebelumnya, para anggota dewan juga mengkritik pemberian bantuan sosial oleh Pemkot Surabaya yang baik dari CSR perusahaan maupun pemerintah dianggap tak transparan.
Tapi, bisa jadi tudingan publik itu keliru. Bantuan beras dengan foto Eri Cahyadi tersebut memang berasal dari uang pribadi Eri Cahyadi maupun para simpatisannya, yang sudah dibagikan berbulan-bulan lalu. Video pendek ini menjadi sensitif karena beredar di saat pemerintah sedang menyalurkan bantuan sosial dan kritikan anggota dewan atas tak transparannya penyaluran bantuan sosial dari Pemkot Surabaya.