Viral Aturan Cuti Hamil 6 Bulan, Begini Efek Kelelahan Saat Hamil
Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan tentang peraturan baru cuti hamil selama enam bulan. Ada tambahan waktu cuti selama tiga bulan, dari aturan sebelumnya yang telah ditetapkan pemerintah soal cuti hamil hanya tiga bulan.
Ibu hamil (bumil) yang bekerja memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Jika kelelahan bias membahayakan kandungannya. Tubuh yang terlalu lelah selama hamil akan meningkatkan risiko lemas pada tubuh. Jika tubuh sudah lemas, ini bisa meningkatkan risiko terjatuh hingga pingsan dan berbahaya bagi kesehatan ibu maupun janin. Kelelahan juga bisa memicu risiko keguguran.
Berikut ini rangkuman terkait bahaya kelelahan saat hamil.
Penyebab Ibu Hamil Rentan Kelelahan
Saat ibu hamil, maka ada beberapa perubahan yang akan dirasakan tubuh, di antaranya:
1. Perubahan hormon
Ibu hamil akan mengalami peningkatan hormon progesteron. Hormon ini dapat memicu rasa kantuk pada ibu hamil. Selain itu, tubuh mengalami produksi darah disertai dengan penurunan tekanan darah dan kadar gula. Meski sering merasa mengantuk, banyak ibu hamil muda yang tidak merasakan tidur malam nyenyak karena sering buang air kecil.
2. Perubahan emosional
Faktor emosi sangat memengaruhi kondisi fisik ibu hamil, termasuk ketika merasakan cemas. Ada beragam hal yang biasanya menjadi hal yang dicemaskan ibu hamil, termasuk kondisi kesehatan bayi, persiapan menjadi ibu, hingga perasaannya tentang kehamilan tersebut. Ibu hamil perlu mengatasinya agar tidak berlanjut menjadi depresi.
3. Mengalami mual dan muntah
Meski sering disebut morning sickness, namun sebenarnya mual dan muntah pada ibu hamil bisa berlangsung kapan saja sepanjang hari. Banyak energi yang terkuras saat ibu hamil merasakan mual dan muntah, sehingga memungkinkan ibu hamil merasa kurang bergairah dalam beraktivitas.
4. Anemia
Lelah yang dirasakan ibu hamil biasanya terkait dengan anemia defisiensi zat besi. Untuk memastikan kondisi tersebut, ibu hamil perlu ke dokter untuk melakukan tes darah. Umumnya dilakukan pada awal trimester pertama, menjelang akhir trimester kedua, atau awal trimester ketiga.
5. Penambahan berat badan
Ketika usia kehamilan trimester ketiga, ibu hamil lebih sering merasa kelelahan. Hanya saja, saat ini alasannya karena semakin bertambahnya berat bayi dan juga berat badan ibu. Hal ini dapat memicu sulit tidur pada ibu hamil dan sering buang air kecil, yang kemudian menyebabkan rasa lelah.
Bahaya Kelelahan pada Ibu Hamil
1. Kontraksi lebih cepat
Bahaya pertama, kelelahan memicu kontraksi lebih cepat. Kelelahan secara fisik maupun psikis bisa memicu kontraksi sebelum waktunya. Apalagi, jika kelelahan ini dialami pada kehamilan trimester ketiga.
2. Kelahiran prematur
Akibat kontraksi lebih awal, akhirnya ini memicu persalinan dini atau kelahiran bayi prematur. Bayi yang lahir prematur akan sangat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan. Jadi, usahakan agar tidak terlalu lelah saat hamil agar tidak terjadi kelahiran prematur. Hindari juga melakukan perjalanan jauh yang meningkatkan risiko tubuh pegal-pegal dan memicu kelelahan.
3. Pendarahan
Terlalu lelah saat hamil juga meningkatkan risiko pendarahan. Fisik yang digunakan beraktivitas berlebihan dan pikiran yang stres, ini memicu kelelahan yang akhirnya menyebabkan pendarahan.
4. Keluarnya flek
Keluarnya flek atau bercak darah dari organ intim umum dialami ibu hamil. Namun, jika tubuh terlalu kelelahan, maka bisa meningkatkan risiko keluarnya flek dan bercak darah. Jika flek atau bercak terlalu sering keluar, maka dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Keluarnya flek biasanya dibarengi dengan rasa kencang di perut dan tubuh terasa tidak nyaman. Pegal-pegal di bagian tubuh tertentu juga bisa menjadi tanda bahwa ibu hamil sudah kelelahan dan butuh istirahat segera.
5. Mudah lemas dan rentan jatuh
Tubuh yang terlalu lelah selama hamil akan meningkatkan risiko lemas pada tubuh. Jika tubuh sudah lemas, ini bisa meningkatkan risiko terjatuh hingga pingsan dan berbahaya bagi kesehatan ibu maupun janin.
6. Risiko keguguran
Kelelahan juga bisa memicu risiko keguguran. Untuk itu, usahakan agar memiliki waktu istirahat cukup, pikiran selalu bahagia dan miliki fisik yang senantiasa bugar agar janin di kandungan pun merasa sehat, bahagia serta tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
7. Kaki membengkak
Saat hamil, biasanya cairan dalam tubuh secara normal akan mengalami peningkatan dan bahkan sering kali tidak terkendali. Periode ini biasanya mulai terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.
Penumpukan cairan ini biasanya paling mudah terlihat pada bagian kaki, yang tampak menjadi lebih bengkak. Terutama jika aktivitas sehari-hari pada ibu hamil terlalu banyak dilakukan dengan posisi berdiri atau berjalan.
Cara Mengatasi Kelelahan pada Ibu Hamil
1. Mengurangi aktivitas
Ibu hamil disarankan untuk membatasi waktu ketika bekerja atau beraktivitas. Jika perlu, memintalah pada suami atau anggota keluarga lain untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah atau mengurus anak.
2. Mengonsumsi makanan sehat
Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang berguna dalam melawan rasa lelah selama hamil. Beberapa makanan tersebut adalah ikan, telur, susu, keju, serta aneka buah dan sayuran.
Lalu, hindarilah konsumsi makanan cepat saji dan roti tawar putih karena justru akan membuat ibu hamil semakin mengantuk. Sebagai gantinya, ibu hamil bisa mengonsumsi roti gandum karena mengandung nutrisi yang lebih baik.
3. Cukupi kebutuhan air putih
Ibu hamil perlu untuk minum air putih lebih banyak agar tercegah dari dehidrasi. Tak hanya itu, minum cukup air putih juga bisa membantu meringankan gejala morning sickness. Dengan tercukupinya kebutuhan cairan tubuh, ibu juga akan merasa lebih segar dan tidak mudah lelah.
4. Berolahraga secara teratur
Rutin berolahraga juga dapat meningkatkan energi tubuh dan membantu mengurangi rasa lelah. Ada beragam pilihan olahraga yang dapat ibu hamil coba lakukan, misalnya berjalan-jalan di dalam rumah, senam hamil, hingga yoga.
5. Konsumsi suplemen sesuai rekomendasi dokter
Selain dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, ibu hamil juga bisa mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen kehamilan. Akan tetapi, jenis dan dosis suplemen kehamilan tersebut harus sesuai resep dokter.