Viral Atlet Basket PON Belum Dapat Uang Saku, Ini Kata Sutiaji
Baru-baru ini cuitan salah seorang atlet basket Kota Malang yang ikut membela kontingen Jawa Timur dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 sedang viral. Pasalnya, atlet yang menggunakan nama akun @aiscuu di Twitter mengeluhkan belum mendapatkan uang saku dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Diketahui, pemilik akun bernama Faizzatus Shoimah bersama Adelaide Callista Wongsohardjo dan Amelia Ryan Ayu Ardhany menyumbangkan satu medali emas bagi kontingen Jawa Timur pada PON XX Papua 2021 lalu.
Dalam cuitannya, pemilik akun menyindir Walikota Malang, Sutiaji, beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terkait pencairan uang saku tersebut.
"Uang saku dijanjiin dari sebelum berangkat masi belum cair juga. Bonusnya sekalian pak, Alhamdulilah emas lo @pemkotmalang @samsutiaji," cuit akun @aiscuu.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pencarian uang saku ke sejumlah atlet yang ikut dalam ajang PON XX Papua 2021 melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang.
"Uang transport udah diselesaikan melalui transfer semua. Jadi memang sudah 'clear semua kok. Sudah saya komunikasikan ke KONI," ujarnya pada Jumat, 22 Oktober 2021.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Malang, Eddy Wahyono mengatakan, untuk uang saku bagi seluruh atlet Kota Malang yang berlaga di PON XX Papua 2021 tersebut sudah dicairkan seluruhnya dan sudah diterima para atlet di rekening masing-masing.
"Kami sudah transfer. Sempat tertunda karena ada yang belum sempat menyetorkan nomor rekeningnya. Tapi sekarang sudah semua," katanya.
Eddy mengatakan uang saku yang diberikan kepada masing-masing atlet sebesar Rp2,5 juta rupiah. Ada sebanyak 23 atlet yang dikirimkan Kota Malang untuk ikut dalam ajang PON XX Papua 2021.
"Sebenarnya kan mereka juga sudah dapat dari Pemerintah Provinsi Jatim. Tanpa uang saku dari kami juga sebenarnya tidak masalah. Kecuali tanpa itu mereka gak bisa berangkat, baru masalah. Semua kan memang diatasi oleh provinsi," ujarnya.
Advertisement