Viral, Aremania Tuntut Presiden, Kapolri, hingga Panpel
Netizen membicarakan somasi yang dikirim Aremania untuk presiden hingga panitia pelaksana, terkait tragedi Kanjuruhan. Ada sembilan tuntutan dalam somasi itu. Aremania juga memberikan waktu selama tiga hari bagi para pihak yang disomasi, untuk bersikap.
Viral di Twitter
Cuitan tentang somasi dari Aremania, viral di Twitter pada Kamis 6 Oktober 2022. Akun @Regista mengunggah somasi yang berisi 9 daftar permintaan Aremania.
Status itu telah diretweet sebanyak 1.456 kali dan disukai hampir 5.000 kali, pada Kamis petang.
Akun mengunggah sembilan somasi Aremania dalam bentuk grafis. Somasi itu ditujukan untuk Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Andik Perkasa, DPR RI Puan Maharani, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Direktur PT LIB, Manajemen Arema FC, dan Panitia Pelaksana.
Somasi Arema
Somasi Arema terdiri dari sembilan poin. Antara lain:
1. Mendesak Presiden Republik Indonesia, Menpora Republik Indonesia, Kapolri, Panglima TNI, DPR RI, Ketua PSSI, Direktur PT. LIB, Manajemen Arema FC, dan Panitia pelaksana pertandingan, untuk meminta maaf secara terbuka melalui media nasional dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah somasi terbuka ini disampaikan.
2. Menuntut adanya pernyataan secara terbuka dari pihak pengamanan dan penyelenggara melalui media bahwa timbulnya korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang adalah murni kesalahan penyelenggara maupun satuan pengamanan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah somasi terbuka ini disampaikan.
3. Menuntut penetapan tersangka kepada para pelaku dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak somasi terbuka ini disampaikan.
4. Menuntut adanya pertanggungjawaban hukum secara perdata maupun pidana oleh pihak-pihak terkait.
5. Menuntut pihak penyelenggara dan perangkat pertandingan, untuk memastikan adanya jaminan (asuransi) terkait dengan hak-hak para korban baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.
6. Menjamin tidak akan terulangnya kembali tindakan represif aparat keamanan terhadap penanganan kerumunan suporter di dalam stadion dengan melanggar berbagai peraturan perundang-undangan, khususnya implementasi Prinsip HAM.
7. Mendesak Negara, dalam hal ini direpresentasikan melalui institusi negara, seperti Komnas HAM, Kompolnas, POM TNI, dan lainnya, untuk segera melakukan transparansi penyelidikan secara menyeluruh, akuntabel serta terpadu terhadap tragedi yang telah mengakibatkan jatuhnya 131 korban jiwa (data sementara) dan korban luka-luka dengan membentuk tim penyelidik independen, untuk memeriksa dugaan pelanggaran HAM oleh aparat keamanan, dugaan pelanggaran profesionalisme dan kinerja anggota kepolisian dan TNI yang bertugas di lapangan.
8. Mendesak Presiden, Kapolri dan Panglima TNI untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas tragedi yang terjadi yang memakan korban jiwa baik dari massa suporter maupun anggota kepolisian.
9. Mendesak dilibatkannya Tim Pendampingan Bantuan Hukum Aremania dalam segala proses investigasi tragedi kemanusiaan 01 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Respons Netizen
Cuitan itu mendapat respons positif dari netizen. Sebagian besar netizen mendukung agar somasi itu segera direspons oleh para pihak yang disebut.
Meski ada pula komentar yang meminta agar suporter Arema instropeksi dan menganggap korban jiwa itu muncul lantaran Aremania yang masuk ke lapangan.
Jokowi di Kanjuruhan
Somasi itu mulai tersebar sejak 4 Oktober 2022. Sementara Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kanjuruhan, Malang pada Rabu 5 Oktober 2022.
Di lapangan markas Arema itu, Jokowi menyoroti pintu 13 yang banyak memakan korban jiwa. Jokowi menilai pintu yang terkunci, tangga yang curam, dan kepanikan suporter menjadi penyebab jatuhnya banyak korban jiwa, tanpa menyinggung gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.
"Namun itu saya hanya melihat lapangan. Nanti semuanya akan disimpulkan oleh tim gabungan," kata Jokowi dikutip dari kompas.com, Kamis 6 Oktober 2022.
Ketika berkunjung, Jokowi juga menyampaikan perintah audit stadion yang dipakai Liga 1, 2, dan 3, kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Audit itu untuk memperbaiki, baik itu pintu, pintu gerbang, kemudian posisi duduk, pagar dan lain-lain," ujar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan telah berkomunikasi dengan FIFA, untuk membantu memperbaiki tata kelola sepakbola di Indonesia.