Viral, Aparat Injak Kepala Warga Papua di Merauke
Video pendek sepanjang kurang dari 30 detik, viral di Twtitter. Video yang diunggah 2 jam lalu waktu Twitter, berisi upaya melumpuhkan seorang warga Papua di Merauke, oleh dua aparat militer. Warga yang terlihat tunawicara, dilumpuhkan dua petugas dengan diinjak bagian kepalanya.
Video Viral di Twitter
Video berdurasi 24 detik itu berisi adu mulut antara beberapa pria dengan seorang warga Papua. Terlihat dalam video, warga Papua tersebut tak bisa berbicara. Dengan menggunakan bahasa isyarat, suara sengau, dan setengah sempoyongan, warga tersebut terlibat konflik dengan pria yang tak terlihat sosoknya.
Terlihat seorang pria bertopi berupaya melerai perseteruan itu. Hingga laki-laki Papua terlihat naik pitam dan membuka kaos oblongnya, seolah menantang berkelahi.
Saat itu, datang dua aparat dari TNI AU datang dan melumpuhkan warga Papua tersebut. Seorang aparat bertanya "Kau Mabuk Tidak" berulang kali, namun hanya dijawab dengan suara sengau dari warga Papua tersebut.
Aparat lantas menjatuhkan sosok laki-laki itu di trotoar dengan posisi tengkurap, lutut aparat berada di punggung, dan tangan ditarik ke arah punggung. Oknum aparat kedua lantas menginjak bagian kepala warga Papua itu menggunakan sepatu lars berwarna hitam putih yang dipakainya.
Pantauan Ngopibareng.id, video yang dibagi seorang jurnalis Papua itu telah dilihat sebanyak 131 ribu kali."Kejadian di Merauke. Aparat keamanan tidak tahu malu, arogan dan rasis," tulis pemilik akun, @victorcmambor.
Kata Netizen
Video yang menggambarkan kekerasan dua aparat itu memantik komentar netizen. Sebagian besar menyayangkan sikap aparat yang tak manusiawi memperlakukan warga Papua tersebut.
"Bajingan, itu orangnya difabel loh. Apapun masalahnya tidak ada alasan aparat menginjak kepala manusia! Kurang ajar. Semoga ada keadilan disana," tulis akun @zalk**.
Hal serupa juga banyak dikomentari netizen lain.
Sedangkan akun @hyat** menyebut akun Twitter milik TNI AU agar memproses tindakan tersebut. "Bisa diklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Saya kira perlu tindakan yang lebih etis untuk menindak yang bersangkutan. Karena yang bersangkutan tuna rungu Pak. Mohon kebijaksanaannya, @PuspenTNI @TNIAU @tniad @TNIAL, " tulisnya.