Viral Anggaran DKI, Lem Aibon Rp82 M dan Bolpoin Rp124 M
Media sosial dihebohkan dengan Anggaran DKI Jakarta. Sebelumnya diberitakan ngopibareng.id, rencana pembiayaan influencer media sosial untuk pariwisata DKI senilai Rp5 miliar.
Program kegiatannya adalah 'Penyelenggaraan aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial'. Namun pihak Pemprov DKI menyatakan rencana itu sudah dibatalkan.
Kini, muncul anggaran kontroversial lainnya. Pemprov DKI membuat anggaran untuk membeli lem aibon dengan total biaya mencapai Rp82 miliar. Wow!
Anggaran itu tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020. KUA-PPAS ini di buka melalui portal situs resmi penyedia data Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2020, apbd.jakarta.go.id.
Dalam situs tersebut dituliskan, lem aibon itu dianggarkan untuk 37.500 orang. Harga satuannya disebutkan sejumlah Rp 184.000.
Pengadaan lem aibon ini untuk 12 bulan atau 1 tahun. Totalnya untuk anggaran ini dituliskan sebesar Rp 82.800.000.000.
Anggaran ini jelas menuai polemik di tengah masyarakat. Namun, dokumen soal anggaran itu pada situs apbd.jakarta.go.id, telah dihapus.
Terkait itu, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengakui kalau pihaknya sudah merevisi anggaran itu.
"Kami sudah revisi. Tapi kami lakukan pengecekan ulang untuk menyisir kembali seluruhnya," ujar Susi, Rabu 30 Oktober 2019.
Selain lem aibon, anggaran bolpoin juga tak kalah mengejutkan, yakni Rp124 miliar. Namun, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefuloh Hidayat menjelaskan, anggaran pengadaan bolpoin tersebut disusun oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.
Sedangkan anggaran Rp121 miliar untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan, menurut Syaefuloh, untuk kepentingan proses ujian berbasis komputer.