ViraI Ibu Hamil Diusung di Atas Tandu, Pemkab Jember Bangun Jalan
Sudah hampir satu minggu warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember bingung mencari akses jalan menuju dusun atau desa lain. Pasalnya, jembatan yang menjadi satu-satunya akses yang layak bagi warga sedang diperbaiki.
Sementara pihak kontraktor tak membuatkan jalur alternatif lebih dulu untuk warga. Warga keberatan jika harus memutar melewati jalur alternatif dengan jarak yang cukup jauh dan kondisi jalan becek, tak bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Jembatan yang saat ini dalam proses perbaikan ada dua. Itu satu-satunya akses warga dari lima dusun di Desa Mulyorejo. Sebenarnya ada jalan alternatif di sebelah barat, tetapi jauh, jalannya rusak dan juga rawan,” kata Penjabat (Pj) Kepala Desa Mulyorejo, Dedeh Sugianto, Rabu, 22 September 2021.
Kebutuhan akan akses jalan bagi warga di empat dusun di Desa Mulyorejo itu semakin terasa saat Rosidatul, warga Dusun Baban Tengah, Desa Mulyorejo terpaksa ditandu saat mau dibawa ke Puskesmas. Video warga yang membantu menandu Rosidatul itu kemudian viral di media sosial.
Peristiwa itu mampu menggugah kesadaran warga setempat. Pemerintah desa setempat bersama paguyuban sopir meminta pemerintah membuatkan jalan alternatif sambil menunggu jembatan diperbaiki.
Tak butuh waktu lama, sehari setelah video ibu hamil ditandu itu viral, Muspika Silo bersama Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air jember melalui kontraktor pelaksana, membuka akses baru untuk warga.
Alat berat milik DPUBMSDA itu sudah terlihat berada di lokasi sebelum pukul 11.00 Wib. Tepat pukul 11.00 Wib, alat berat itu mulai dioperasikan.
Proses pembuatan akses jalan baru bagi itu menjadi tontonan warga setempat. Sedikitnya ada belasan warga yang tertarik melihat lebih dekat proses pembuatan jalan alternatif itu. Sesekali mereka terlihat saling berbicara satu sama lain sambil tersenyum gembira.
Tepat pukul 15.00 Wib, alat berat yang berfungsi untuk mengeruk tanah itu berhenti beroperasi. Akses jalan alternatig bagi warga kini sudah selesai dan dapat difungsikan.
Tak lama kemudian terlihat warga yang mencoba melintas di jalan baru dibuat itu. “Tidak sampai sehari, dikerjakan mulai pukul 11 dan selesai pukul 15.00 Wib. Soal dari mana anggaran pembuatan akses jalan alternatif itu saya kurang tahu, mungkin anggaran dari Dinas PUBMSDA Jember,” jelas Dedeh.
Selain kendaraan roda dua, roda empat juga tak ketinggalan mencoba akses jalan baru itu. Meski hanya dibuat menggunakan tanah bercampur batu, jalan alternatif itu dapat berfungsi dengan baik. Terlihat sebuah truk berukuran besar mampu melintas tanpa ada kendala apapun.
Jalur alternatif sepanjang kurang lebih 25 meter itu, dibuat dengan menutup aliran sungai yang saat ini sedang kering. Bantaran sungai yang awalnya curam kini sudah landai. Akses jalan yang baru dibuka ini nantinya akan dikhususkan bagi mobil dan kendaraan roda empat sepanjang tidak turun hujan. Sementara untuk jalur khusus truk akan dibuatkan jalur lain.
“Itu gak ada material seperti semen, tetapi menutup aliran sungai. Mengingat saat ini kadang sudah turun hujan dibuatkan tempolong untuk jalan air,” pungkas Dedeh.
Warga Kecewa
Nurul Anwar, warga Desa Mulyorejo mengapresiasi pemerintah yang langsung merespon keinginan warga. Meski demikian, Anwar mengaku kecewa dengan proyek perbaikan jembatan yang merupakan satu-satunya akses warga yang dilaksanakan tanpa koordinasi dengan warga
Semestinya sebelum kontraktor melakukan perbaikan jembatan, warga dibuatkan jalur alternatif agar tidak terganggu. “Sebagai warga saya berharap jika ada proyek perbaikan jalan, kiranya pihak pelaksana berkoordinasi dengan warga setempat. Jangan sampai warga justru dirugikan dengan adanya proyek itu,” sesal Anwar.
Anwar mengakui dua jembatan yang kini dalam prses perbaikan memang waktunya diperbaiki. Namun semestinya kontraktor membuatkan jalur alternatif bagi warga sebelum proyek perbaikan dilkerjakan.
“Saya berharap kejadian kemarin merupakan kejadian terakhir. Jangan sampai ada warga yang jadi korban pembangunan hanya karena masalah miskomunikasi,” pungkas Anwar.