Vingegaard Jawara di Tour de France Prudential Singapore
Akhir pekan kemarin, Minggu, 30 Oktober merupakan hari yang bersejarah untuk para pembalap procycling. Total 43 pembalap pro hadir di Singapura. Termasuk nama besar seperti Chris Froome, Mark Cavendish, Vincenzo Nibali, dan lainnya.
Mereka balapan di Negeri Singa itu untuk acara Tour de France Prudential Singapore Criterium. Meskipun tidak melewati pegunungan, Jonas Vingegaard (Jumbo Visma) memenangkan balapan yang digelar di kawasan Marina Bay ini.
Vingegaard menyelesaikan rute sejauh 64 km ini dalam waktu 1 jam 19 menit 47 detik. Lantas tempat kedua diduduki oleh Chris Froome (Israel Start Up Nation) dan tempat ketiga diraih oleh Vincenzo Nibali (Astana Qazakhstan). Ini merupakan podium terakhir untuk Nibali sebelum pensiun di akhir 2022.
Balapan mulai jam 4 sore dan mengitari sebagian sirkuit F1. “Tahun ini adalah musim yang hebat. Bangga rasanya bisa memenangkan yellow jersey lagi di Singapura ini. Setiap kali memenangkan yellow jersey itu adalah momen paling special,” tutur Vingegaard bangga.
Beruntung, ada kawan Ngopibareng.id yang sedang berada di Singapura dan melaporkannya. “Saya sedang check up kesehatan, beruntung sekali ada even ini dan saya bisa melihat serta memotretnya,” tutur Tony Kurniawan Tjiptoharjo yang kerap disapa Tokutji.
Pria ramah ini berbaik hati membagikan fotonya untuk dinikmati pembaca portal berita ngopibareng.id. Tony mendapatkan kesempatan menonton di hari Minggu. Tetapi tidak di grandstand.
“Tidak masalah, yang penting saya bisa lihat balapan sepeda ini. Akhirnya saya naik bis tetapi hanya bisa stop di Bencoleen. Bis tidak bisa menuju Esplanade. Jadi saya harus berjalan kaki di bawah sinar mentari jam 3 sore,” tuturnya.
Dengan berjalan kaki ini, Tony bisa mendapatkan spot memotret yang sesuai keinginannya. Akhirnya, di berhenti di daerah Suntec Plaza yang diputari empat kali oleh pembalap. “Saya bisa mendapatkan berbagai macam angle foto di tempat ini,” tuturnya gembira.
Saat balapan kurang dua lap, Vingegaard, Froome, Nibali, Simon Geschke, dan Enric Mas sudah berada di depan. Ketika menjelas 400 meter garis finis, pembalap Jumbo Visma melakukan sprint sendirian dan memenangkan balapan TdF pertama di Asia ini .
“Ini adalah balapan yang keras dan berat. Beruntung saya berada di kelompok depan melakukan breakaway. Saya kira akan ada adu sprint. Tetapi ternyata tidak, saya lari sendiri dan menang,” bangga Vingegaard.
Vingegaard tidak mempermasalahkan dengan cuaca Singapura yang panas dan lembab. Berbeda dengan Froome. Pembalap asal Inggis kelahiran Kenya 37 tahun lalu ini mengaku cuaca sangat mempengaruhi performanya.
“Saya berusaha mengikuti pembalap-pembalap terbaik, tetapi panas dan kelembabannya ini sangat berpengaruh. Mirip seperti membalap di atas turbo trainer karena kita berkeringatt sangat banyak,” tukasnya.
Meski begitu, Froome dan pembalap lainnya sangat gembira dengan sambutan penggila sepeda di Singapura. Mereka sangat antusias.
Mereka berkumpul di Grand Stand di The Float di Marina Bay. Ketika pembalap lewat, mereka mengibarkan berbagai macam bendera.
Acara kian meriah, Tokutji menambahkan bahwa ada juga Brompton World Championship di Singapura. “Baru kali ini digelar di sini,” tutup Tony yang berkesempatan berfoto bersama Will Butler Adam, CEO Brompton.
Advertisement