VinAutism Gelar Pameran Lukisan 'Garis Tersirat', Ini Tujuannya
Galeri lukis VinAutism Galeri milik Rudy Purwono mendadak ramai pada Sabtu, 28 Mei 2022 malam. Puluhan orang berkumpul di depan galeri dan banyak lainnya yang sedang mengamati ruangan dalam galeri yang berada di ruko tersebut.
Usut punya usut, malam itu Rudy bersama rekan-rekan sedang menggelar pameran lukisan yang bertajuk 'Garis Tersirat'. Ayah dari Vincent Prijadi, sang pelukis autis itu, mengatakan kepada Ngopibareng.id bahwa pameran itu dibuat untuk memperingat Hari Menggambar se-Dunia.
Dalam pameran itu, ada 15 pelukis yang berdomisili di wilayah Surabaya Barat ditambah tiga murid VinAutism Galeri yang memamerkan lukisan mereka. Total ada 70 lukisan lebih yang dipamerkan oleh 18 pelukis itu. Rudy mengatakan, pameran itu akan digelar selama satu bulan penuh. Terhitung dari 28 Mei hingga 28 Juni 2022.
"Dari kami ada tiga pelukis. Yang jelas Vincent, ada juga An-an, dan Aline. Mereka bertiga adalah pelukis yang memiliki kekurangan, yakni mengidap autisme. Selain itu, dari pelukis lainnya juga ikut," kata Rudy.
Ia mengatakan, sebenarnya pameran ini adalah pameran kedua yang ia gelar di tahun 2022 ini. Pameran pertama digelar pada 23 April 2022 lalu. Ia mengaku, keinginan untuk menggelar pameran lukisan sudah ada sejak lama, namun kerap tertunda karena pandemi Covid-19.
Rudy mengatakan, bahwa pameran ini untuk mengapresiasi pegiat seni dan pelukis di Surabaya Barat, serta memberikan ruang bagi mereka memamerkan karya yang selama ini sudah ia buat. Apalagi dalam dua tahun terakhir, susah untuk melakukan pameran offline karena pandemi.
"Bukan itu aja. Pameran ini digelar agar masyarakat bisa menikmati seni, terutama seni lukis yang dibuat oleh anak-anak autis ini. Saya ingi masyarakat bisa melihat karya lukis yang berbeda dari biasanya. Masyarakat agar tak terkekang dengan jenis karya itu-itu saja. Biar imajinasi semakin kuat dan kreativitasnya bertambah," katanya.
Tak hanya bagi masyarakat umum, pameran ini ia harap sebagai pemantik bagi orang tua yang memiliki anak autis dan bingung harus melakukan apa. Ia ingin orang tua anak autis bisa paham jika anak-anak mereka istimewa dan bisa membuat karya yang bernilai jual tinggi.
Ia tak ingin anak autis dipaksa oleh orang tua untuk manjadi anak normal. Anak autis harus diberi ruang untuk menjadi dirinya sendiri.
"Beri mereka kesempatan untuk mencari dan mengasah bakat minatnya. Beri ruang dan fasilitas untuk mereka. Anak autis itu juga memikiki sesuatu yang bisa digunakan untuk masa depannya. Harapannya ketika orang tua tidak ada atau wafat, mereka bisa mandiri dengan kemampuannya yang diasah itu," katanya.
Nah, bagi warga Surabaya yang ingin melihat karya lukis mereka, silakan datang ke VinAutism Galeri yang berada di kawasan G-Walk Surabaya. Tepatnya di G Walk, Junction TL 6 Jl. Citraland Surabaya No.11. Pameran itu dibuka sejak jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Pengunjung juga tak perlu khawatir haus, di VinAutism Galeri juga tersedia VinKopi yang bisa dibeli oleh pengunjung pameran.
Menurut Rudi, pameran ini sangat cocok untuk para pegiat seni, mahasiswa budaya dan seni, kurator, pelukis muda, hingga pebisnis yang sedang mencari lukisan untuk dihias di kantor atau tempat usaha mereka. Sebab di pameran ini, lukisan yang dipamerkan sangat beragam. Dari aliran realis sampai abstrak. Dari kanvas ukuran 30x30 cm hingga yang ukuran jumbo 4x2 meter.
Pengunjung bisa dengan bebas memilih lukisan mana yang ingin dimiliki. Sebab kisaran harganya juga sangat bervariasi. Mulai dari yang terjangkau hingga yang puluhan juta.
"Ini lukisan cocok untuk dipajang di kantor, cafe, resto, atau bahkan hotel. Lukisan yang laku, khusus milik Vincent, An-An, dan Aline, dananya akan kami sumbangkan ke yayasan berkaitan dengan autisme, dengan harapan para pengidap autisme lainnya bisa berkembang layaknya Vincent, An-an, dan Aline," katanya.
Advertisement