Videonya Viral, Enam Remaja Probolinggo Dipolisikan
Ulah bengal enam pelajar SMP dan SMA di Kota Probolinggo yang “mengguyur” warga di pinggir jalan dengan cara bermobil menerjang genangan banjir, berujung ke jalur hukum. Keenam pelajar berusia 15-18 tahun itu akhirnya diperiksa polisi di Mapolresta Probolinggo, Sabtu, 30 Januari 2021.
Parahnya perilaku tidak terpuji, “ngerjain” warga di pinggir jalan itu direkam kemudian diunggap (posting) di media sosial. Karuan konten kontroversial itu viral di media sosial.
“Ke-enam remaja dalam satu mobil itu berstatus pelajar SMA dan SMP, pengemudinya tidak memiliki SIM A,” kata Kapolresta AKBP RM Jauhari melalui Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Tavip Haryanto.
Keenam remaja itu masing-masing, NF 16 tahun, RK 17 tahun, RS tahun, FS 15 tahun, DV 18 tahun, dan BT 15 tahun. Mereka mengendarai Daihatsu Ayla warna silver dengan nomor polisi N-1502-RM.
Pengemudi mobil adalah NF, sedang perekam video adalah RS. “Empat temannya yang lain perannya bersorak-sorak saat mobil menerjang banjir dan menggenai warga di pinggir jalan,” kata Tavip.
Informasinya, Kamis, 28 Januari 2021 lalu, usai membeli pakan burung di Pasar Mangunharjo, keenam remaja itu melintasi Jalan HOS Tjokroaminoto dari arah selatan menuju arah utara. Sore Kota Probolinggo baru diguyur hujan deras sehingga banyak genangan air termasuk di Jalan HOS Tjokroaminoto.
Para remaja itu kemudian berulah dengan sengaja menerjang genangan banjir sehingga air tersibak dan mengguyur para warga dan pengguna jalan lainnya. Sejumlah warung dan bedak pedagang kaki lima (PKL) hingga tukang becak yang berjajar di bahu jalan terkena guyuran.
Sisi lain, para penumpang mobil justru tertawa terbahak-bahak. Bahkan RS sengaja merekam peristiwa itu.
RS kemudian mengunggah video yang direkam dengan handphone (HP) itu ke media sosial. Video berdurasi singkat, sekitar 14 detik itu menjadi sorotan warganet (netizen). Warganet pun mengecak perilaku buruk para remaja yang mengendarai mobil. “Video hasil rekaman kemudian dishare ke grup oleh RS dan dijadikan Whatsapp Story oleh RS, NF, RK, DV dan BT,” ujar Tavip.
Dalam pemeriksaan, para remaja itu mengaku, sebatas iseng untuk kesenangan pribadi. “Namun setelah mengunggah, mereka mengaku salah dan meminta maaf,” kata kasat lantas.
Permintaan maaf juga diutarakan S, ayah NF, sopir Daihatsu Ayla yang sengaja datang ke Mapolresta. “Saya meminta maaf atas tindakan anak saya bersama teman-temannya,” katanya singkat.