Video Youtube Jokowi Marah Viral, Warga Twitter Lempar Kritik
Jagat Twitter ramai membincangkan kemarahan Presiden Joko Widodo menggunakan tanda pagar #Marahnya. Kemarahan itu terlihat dalam unggahan video Youtube dari akun milik Sekretariat Presiden, yang diunggah pada 28 Juni 2020. Di dalamnya terlihat Jokowi berpidato dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, pada 18 Juni 2020. Jokowi menyampaikan ketidakpuasan kabinetnya dalam menangani covid-19 di Indonesia.
Warganet di Twitter lantas merespon kemarahan Jokowi dengan beragam komentar. Akun milik produser Watchdoc Dandhy Dwi Laksono menyindir kemarahan Jokowi sebagai hal yang terlambat disampaikan, setelah beberapa bulan Indonesia berjibaku melawan covid-19.
"Berita (news) selalu di belakang peristiwa. Dokumenter selalu lebih lambat dibanding berita, tak peduli secepat apapun Anda berusaha mengejar momennya. Tapi kami lega, ternyata ada yang lebih telat lagi: orang marah," tulisnya sambil mengunggah sejumlah foto dari video Watchdoc yang mengkritik sejumlah program pemerintah kabinet Jokowi.
Berita (news) selalu di belakang peristiwa. Dokumenter selalu lebih lambat dibanding berita, tak peduli secepat apapun Anda berusaha mengejar momennya.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) June 29, 2020
Tapi kami lega, ternyata ada yang lebih telat lagi: orang marah. pic.twitter.com/a5zA9dAL1Q
Sementara akun @sasbudiarjo menulis tentang lambannya video itu diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden. "Marahnya tanggal 18, eh video marahnya dirilis 10 hari kemudian. Aneh," tulisnya.
Sementara dalam video berdurasi sekitar 10 menit itu, terlihat Jokowi beberapa kali membaca teks pidatonya dengan suara tinggi dan mimik wajah yang berkerut.
Ia kecewa dengan kinerja kabinetnya dalam menghadapi pandemi covid. Menurutnya, banyak anggota kabinet yang terlihat tidak khawatir dan bekerja biasa saja."Saya lihat masih banyak yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ," kata Jokowi di menit 4.31 dalam video tersebut.
Ia juga menyinggung lambannya anggaran kesehatan sebesar Rp75 triliun yang ternyata masih terserap 1,53 persennya saja. Ia lantas meminta agar anggaran itu segera dikelurkan dengan tepat sasaran.
Dalam pidato yang sama, Jokowi juga menyinggung kemungkinan reshuffle kabinet dan dorongan untuk membuat peraturan baru jika di rasa perlu, di menit 4.13.
Sementara, video itu sudah dilihat lebih dari 300 ribu orang setelah diunggah pada 28 Juni 2020.
Advertisement