Pelaku Kekerasan Verbal Unesa, Syok Berat Diserang Netizen
Buntut dari viralnya video kekerasan verbal antara mahasiswa baru (maba) dengan panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), rektorat menyebut, panitia ternyata diserang di media sosial. Oleh karena itu, Unesa saat ini juga sedang melakukan konseling kepada panitia dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
"Teman-teman BEM, panitia, sekarang kondisinya juga lagi diserang di media sosial. Secara psikologis juga sangat berpengaruh. Mereka juga kan syok. Saat ini mereka sedang kami lakukan konseling," kata Kepala Humas Unesa, Vinda Maya Setianigrum.
Vinda pun menyebut, Unesa akan bertindak arif dalam mengambil keputusan untuk kasus kekerasan verbal yang dilakukan oleh mahasiswanya. Unesa tak akan buru-buru untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang diduga melakukan kekerasan verbal tersebut. Karena saat ini yang terpenting adalah kesehatan mental para mahasiswa.
Dia mengibaratkan Unesa sebagai ayah dan ibu untuk para mahasiswanya. Jika ada anaknya berbuat salah apakah langsung diusir? Pastinya akan diperingatkan, diberi nasihat, dirangkul dan diidentifikasi dulu apa kesalahannya.
Saat ini, Unesa sedang fokus melakukan konseling kepada para panitia dan anggota BEM lantaran kondisi psikologis mereka yang sedang terganggu akibat banyaknya komentar pedas yang dilontarkan oleh netizen.
"Mereka mengalami tekanan yang luar biasa hebat di media sosial maupun langsung di nomor pribadi. Sehingga, kami ambil langkah cepat untuk memberikan layanan terapi kognitif yang biasa diberikan untuk penderita tekanan mental,"ungkap Vinda yang juga dosen Ilmu Komunikasi Unesa ini.
Vinda juga menyebut layanan konseling ini ditangani langsung oleh Tim Crisis Center dari program studi psikologi. Terapi mulai dilaksanakan langsung sejak hari Selasa, 15 September 2020 secara daring maupun tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak terdampingi dan terjaga mentalnya. Saat ini Unesa sudah memasuki masa perkuliahan semester gasal sehingga kami berupaya agar mereka tidak drop dan tetap semangat menjalani perkuliahan dengan baik”, terangnya.
Sedangkan untuk mahasiswa baru yang mengalami kekerasan verbal tersebut, Unesa akan berkunjung ke rumahnya. Diketahui rumah mahasiswa baru perempuan yang menjadi korban kekerasan verbal tersebut berada di Kertosono, Nganjuk. "Tim dari Unesa akan silaturahmi ke Kertosono hari ini," ujar Vinda.
Keputusan untuk melakukan kunjungan ke rumah mahasiswa baru tersebut merupakan hasil pertemuan yang digelar antara panitia PKKMB beserta BEM dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), pasca video kekerasan verbal mahasiswa Unesa menjadi viral di media sosial.
Diketahui, kegiatan PKKMB di Unesa sendiri sudah berlangsung di tingkat Fakultas mulai pada Senin, 7 September sampai Jumat, 11 September 2020.
"Kasus ini menjadi evaluasi penting bagi Unesa, kami ucapkan terima kasih atas segala perhatian pada kasus ini. Ke depan, kami akan terus mengupayakan suasana pembelajaran yang kondusif dan nyaman bagi mahasiswa”, tutupnya
Advertisement