Viral, Fenomena Dunia Terjadi di Suramadu
Media sosial dalam dua hari terakhir ini dihebohkan dengan sebuah video pendek soal dua warna air laut yang tak tercampur. Seorang pengendara motor mendokumentasikan fenomena langka ini saat menyeberang di Selat Madura lewat Jembatan Suramadu. Tak diketahui kapan pengambilan gambar ini.
Dalam video pendek itu, terlihat jelas ada dua jenis warna air yang terpisah, tak bisa menyatu. Ada yang menduga jika fenomena ini disebabkan karena pencemaran. Namun, dugaan pencemaran laut yang terjadi di Selat Madura dibantah oleh Eddy Setiadi Soedjono, pengajar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kata Eddy, fenomena tersebut terjadi karena ada air tawar dan air asin (laut) yang tidak bisa tercampur. Jadi, karena saat ini curah hujan di Jawa Timur sedang tinggi, maka air tawar yang berasal dari curah hujan maupun dari air sungai ikut jadi tinggi. Air tawar ini lalu lalu mengalir ke laut.
Namun, saat air tawar mengalir ke laut ini, dua jenis air ini tak bisa tercampur. Padahal berat jenis kedua jenis air ini sebenarnya bedanya hanya tipis-tipis saja.
“Berat jenis air hanya 1 sedangkan air laut hanya satu koma sekian. Berbeda dengan besi yang berat jenisnya sekitar 7, atau air raksa sekitar 13. Saya tak tahu, rahasia Tuhan itu apa. Kok beda tipis saja susah tercampur,” kata Eddy terheran.
Eddy juga menjelaskan, jika fenomena semacam ini biasanya terjadi di pagi hari, saat temperatur air paling dingin. Sedangkan kalau sore hari, temperaturnya panas perbedaan warnanya tak terlalu tegas. Ditambah lagi, kondisi ombaknya yang kecil sehingga air tak tercampur.
“Yang biru itu air tawar, yang hitam itu air laut,” ujar Eddy.
Kata Eddy, fenomena semacam ini sebenarnya bukan terjadi di Selat Madura saja. Fenomena semacam ini juga pernah terjadi di tempat lain. Bahkan terjadi di tengah lautan sehingga dianggap lebih ajaib.
“Peristiwa ini di Selat Madura ini fenomena dunia juga sebenarnya, tapi lebih bisa dijelaskan dibandingkan yang di tengah laut,” kata Eddy.
Advertisement