Video Viral Ambulans Ditembaki, Polda Metro Dicek Dulu Faktanya
Sebuah video ambulans menjadi viral di media sosial. Video ambulans ini menjadi viral karena ditembaki oleh personel Brimob.
Dalam video pendek tersebut, awalnya terlihat ambulans dua ambulans sedang tampak seperti sedang diperiksa oleh polisi. Namun kemudian, ambulans yang di belakang itu kemudian mundur.
Tahu ada mobil ambulans ada yang mundur, beberapa polisi kemudian mencoba mengejar mobil ambulans tersebut. Tahu sedang dikejar oleh polisi, mobil ambulans ini menambah kecepatan meski sedang berjalan mundur. Tampak juga, saat mundur itu, pintu samping ambulans ini terbuka. Terdengar juga suara beberapa kali tembakan.
Sesaat kemudian, ambulance tersebut tancap gas meninggalkan lokasi dengan pintu samping yang masih terbuka. Video itu diunggah pemilik akun Instagram @majeliskopi08 pada Selasa 13 Oktober 2020. Tampak personel Brimob kemudian mengejar ambulance yang dari informasi diperoleh bernopol B 1342 TZM tersebut.
“Ada pengejaran dan penyerangan ambulans lagi? Terkonfirmasi oleh sobat-sobat yang baik di sini di daerah Menteng Huis, Selasa sore 13 Oktober 2020,” tulis akun tersebut.
Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyampaikan pihaknya masih harus melakukan pendalaman terkait video tersebut.
Hal itu dilakukan untuk memastikan kejadian itu terkait demo menolak UU Cipta Kerja pada hari ini atau bukan.
“Di cek dulu kebenarannya,” singkat Yusri.
Untuk diketahui, kemarin, massa Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak) NKRI menggelar demo menolak UU Cipta Kerja di depan Gerbang Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta. Awalnya, aksi demo berjalan tertib namun berubah rusuh sekitar pukul 16.30 WIB atau setelah massa Anak NKRI membubarkan diri. Saat itu, ratusan massa yang didominasi remaja merangsek maju dan melempari aparat dengan batu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana meyakini, kerusuhan itu dipicu oleh kelompok anarko.
“Ketika Anak NKRI selesai, mereka kembali. Anak-anak Anarko inilah kemudian bermain,” kata Nana.
Dalam kerusuhan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan 500 orang perusuh dan saat ini tengah dilakukan pemeriksaan.
“Anarko anak-anak pelajar ini yang seharusnya mereka belajar malah mengikuti aksi ini harusnya tidak boleh,” ungkap dia.
Kendati berakhir rusuh, Nana memastikan tidak ada kerusakan berarti akibat kerusuhan ini.
“Kita tetap melakukan pendorongan jangan sampai mereka melakukan anarkisme lagi. Kita tak segan melakukan tindakan hukum,” tuturnya.
Advertisement