Video Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Warga
Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kerja, pada Selasa 8 Juni 2021. Dia mengunjungi Desa Tain-L'Hermitage, region Drome, untuk bertemu dengan pemilik restoran dan siswa untuk berbicara tentang bagaimana kehidupan kembali normal di tengah pandemi Covid-19.
Terlihat dalam video yang viral di media sosial, Emmanuel Macron berlarian untuk menemui beberapa orang yang berdiri di balik pagar besi penghalang untuk menyapa meski dalam waktu yang singkat sebelum pindah ke lokasi lain.
Emmanuel Macron kemudian mengulurkan tangannya untuk menyambut seorang pria, dengan T-Shirt hijau, dengan kacamata dan masker wajah. Pria itu terdengar berteriak "jatuh bersama Macronia" (a bas la Macronie) sebelum kemudian memberikan tamparan ke wajah Emmanuel Macron.
Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam tak bisa menghindar karena jaraknya dengan penyerang tersebut begitu dekat. Namun rombongan keamanan presiden dengan cepat turun tangan untuk menarik pria itu ke tanah dan menjauhkan presiden 43 tahun itu dari penyerangnya.
Setelah kejadian itu, Emmanuel Macron tidak langsung meninggalkan tempat itu. Sambil menahan sakit dan malu akibat ditampar, dia mampu mengendalikan emosinya dan sempat berbincang santai dengan warga lainnya.
Sedangkan dua orang dikabarkan telah ditangkap. Namun identitas pria dan motifnya belum diungkap pihak kepolisian. “Pria yang mencoba menampar presiden dan satu orang lainnya saat ini sedang diinterogasi oleh gendarmerie," kata prefektur regional dikutip dari AFP.
Sesaat sebelum ditampar Emmanuel Macron diminta mengomentari pendapat pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon, yang merasa Pilpres Perancis tahun depan akan dimanipulasi.
Insiden Presiden Perancis ditampar ini merupakan pelanggaran keamanan serius. Padahal masih ada 12 agenda kunjungan Emmanuel Macron telah direncanakan sampai dua bulan ke depan, dalam rangka persiapan pemilu Perancis 2022. Emmanuel Macron ingin bertemu langsung dengan warga, setelah lebih dari setahun krisis akibat pandemi Covid-19.
Pada Juli tahun lalu Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, dilecehkan secara verbal oleh sekelompok pengunjuk rasa saat berjalan-jalan di taman Tuileries, pusat kota Paris.
Advertisement