Video Polisi Pukul Sopir Ambulans, Kasus Berakhir Damai
Video viral seorang polisi memukul sopir ambulans yang sedang membawa pasien menjadi perhatian netizen. Oknum polisi di Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut), diduga terganggu dengan bisingnya sirine mobil ambulans tersebut.
Mengutip akun YouTube Ambulance Medan Center, kejadian polisi vs sopir ambulans ini terjadi pada Sabtu, 2 November 2019 pukul 12.00 WIB.
Kala itu, mobil ambulans Rumah Sakit (RS) Sri Pamela Tebing Tinggi bertujuan melakukan CT Scan ke RSUD Kumpulan Pane, Tebing Tinggi.
Ambulans yang membawa pasien ini menyalakan sirine. Namun saat ambulans hendak menembus kemacetan di Jalan Sudirman, karena bertepatan dengan waktu pelajar pulang sekolah, suara sirine ambulans yang bising justru memancing emosi seorang oknum polisi.
Ia menghampiri ambulans dan berusaha mencabut kuncinya. Namun usaha itu tak berhasil. Oknum polisi itu tiba-tiba memukul sopir ambulans.
Aksi itu rupanya dilawan oleh sopir. Keduanya lantas terlibat duel, karena sopir ambulans keluar dari mobil dan mengejar polisi tersebut.
Keduanya sempat kontak fisik, namun berhasil diredam oleh orang di sekitarnya. Sopir dan orang di dalam ambulans berteriak-teriak protes atas tindakan sang polisi tersebut.
Kedua belah pihak rupanya sudah saling memaafkan dan sepakat berdamai. Namun si oknum polisi tetap akan menjalani proses sidang disiplin untuk mempertanggungjawabkan sikapnya.
"Sabtu, tanggal 2 November 2019, sekira pukul 15.00 WIB telah berlangsung mediasi di ruangan Sie Propam Polres Tebing Tinggi. Sudah saling memaafkan antara Brigadir UMP dengan sopir ambulans. Bahwa kejadian tersebut karena kesalahpahaman," kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Sunadi, Minggu 3 November 2019.
AKBP Sunadi menuturkan sebagai anggota Polri, sikap Brigadir UMP tak mencerminkan budaya senyum, sapa, salam (3S). Sikapnya juga dinilai tak menunjukan sosok polisi yang profesional, modern, terpercaya (promoter).
Berdasarkan pengakuan Brigadir UMP, lanjut Sunadi, dirinya tak berniat memukul sopir ambulans dan hanya ingin mengambil kunci kendaraan agar ambulans berhenti.
"Bahwa di dalam video yang beredar tersebut, bukan niat dari Brigadir UMP untuk memukul sopir ambulans. Namun untuk mengambil kunci mobil agar berhenti dan dibicarakan dengan baik-baik," pungkas Sunadi.