Video Polisi Banting Pendemo hingga Kejang Viral, Ini Kondisinya
Video berisi seorang polisi membanting pendemo hingga kejang, viral di media sosial. Video yang diunggah di Twitter itu telah dilihat lebih dari 674 ribu hanya dalam beberapa jam diunggah.
Polisi Banting Pendemo
Akun @Areajulid mengunggah video pendek sepanjang 47 detik. Di dalamnya terlihat adegan ricuh antara polisi dan sejumlah pendemo.
Tampakseorang polisi yang menggunakan baju dan helm pelindung lengkap, memiting seorang mahasiswa dan membawanya ke trotoar, menjauh dari kerumunan. Dalam kondisi mahasiwa yang terlihat tidak berdaya, polisi tersebut mengakatnya ke udara dan membanting dengan posisi bagian pantat hingga punggung mahasiswa terbanting ke lantai. Terdengar suara keras di dalam video, ketika mahasiswa laki-laki itu terbanting.
Diketahui, peristiwa itu terjadi dalam aksi demo mahasiswa di depan kantor Bupati Tangerang, Banten, pada Rabu, 13 Oktober 2021, siang.
Mahasiswa malang itu diketahui bernama Faris, dari Himata Banten. Demo sekelompok mahasiswa itu bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Tangerang ke-389, dikutip dari detik.com.
Kata Netizen
Video tersebut banyak dikomentari netizen. Sebagian mengkhawatirkan kondisi mahasiswa lantaran posisi banting dan kerasnya bantingan. Seperti yang disampaikan akun @xvcait," Itu, plis lah cek ke dokter, sampe bunyi bruk gitu, apa benar badannya nggak papa," tulisnya.
Netizen lain melempar kritik terhadap aparat kepolisian yang dianggap bertindak keterlaluan terhadap pendemo. "Kebangetan banget gak sih? Menurutku se-ricuh-ricuh nya demo, gak perlu deh sampai banting peserta gitu. Bisa cedera tulang belakang yang berpengaruh pada syaraf loh itu. Semoga Mas nya baik-baik aja," kata akun @Mahdival.
Kata Polisi
Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro membantah adanya kekerasan aparat dalam pengamanan demo tersebut. Ia meminta agar masyarakat tak mudah terpancing hoaks dan mengajak bertabayun.
"Jangan terpancing dengan berita hoaks. Mari sama-sama tabayun. Tugas kita sama, memberikan pelayanan kepada masyarakat, memberikan edukasi yang baik," katanya dikutip dari detik.com, Rabu 13 Oktober 2021.
Namun ia melanjutkan jika aparat akan membawa mahasiswa tersebut ke rumah sakit, dan menegaskan jika mahasiswa tersebut juga bisa berjalan.
"Yang bersangkutan akan kami bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis. Saya hanya memberikan info bahwa yang bersangkutan masih bisa jalan," kata Wahyu.
Wahyu menambahkan pihaknya telah melakukan apel sebelum pengamanan demo tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan memberikan tindakan tegas jika ada oknum yang terbukti melanggar SOP.
"Sudah kami APP (beri pengarahan) dengan baik. Masih ada perilaku oknum yang tidak baik, tentu akan kami tindak tegas. Secara internal, tetap akan saya evaluasi, Tim Propam akan melakukan evaluasi terhadap SOP mengamankan massa," tandasnya. (Dtk/Twi)
Advertisement