[VIDEO] Pesan Gus Baha': Tebuireng Jadi Sentral Islam Dunia
KH Baha’udin Nursalim (Gus Baha’) menjelaskan, kehebatan mantan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diturunkan dari sang kakek Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari.
"Karena itu, ketika Gus Dur dipaksa turun dari kursi kepresidenan, Gus Dur lebih memilih menghindari pertumpahan darah ketimbang mempertahankan kekuasaan. Ini yang dikagumi para ulama di Indonesia, bahkan di dunia, atas tindakan Gus Dur," tutur Gus Baha', dalam tausiyah Haul ke-10 Gus Dur, Sabtu malam, 21 Desember 2019.
Hal ini bisa dilacak lewat Kitab Asy-Syaikh Hasyim Asy’ari: Wadli’ Lubnat Istiqlali Indunisya (Syaikh Hasyim Asy’ari; Penaruh Pondasi Kemerdekaan Indonesia) karya Muhammad Asad Syihab. Gus Baha’ dalam acara ini juga membawa langsung kitab tersebut dan membaca beberapa keistimewaan KH Hasyim Asy’ari di hadapan keluarga besar Mbah Hasyim dan puluhan ribu jamaah.
Berikut video tausiyah lengkap Gus Baha' pada Haul ke-10 Gus Dur di Pesantren Tebireng Jombang:
Dalam kitab tersebut dijelaskan bagaimana Kiai Hasyim tidak memaksa seseorang untuk masuk Islam. Tapi pendiri Nahdlatul Ulama itu meminta seseorang tersebut untuk mempelajari hingga yakin baru masuk Islam.
Hal lain tergambar juga dalam karakter Gus Dur yang tidak memaksa orang dalam beragama.
Pada tahun 1930-an Kiai Hasyim sering menerima tamu-tamu dari luar negeri, salah satunya yaitu Orientalis dari German. Kedatangnya untuk berdiskusi panjang dengan Kiai Hasyim. Karena keluasan wawasan dan kemodern cara berpikir Kiai Hasyim akhirnya orang Jerman ini masuk Islam tanpa paksaan.
Sebelumnya Gus Baha' menuturkan, perilaku dan watak KH Abdurrahman Wahid sesungguhnya selaras dengan pandangan dan perilaku KH Hasyim Asy'ari.
Jadi, bila memelajari Gus Dur sesungguhnya tak bisa dilepas dari pemikiran dan cita-cita Mbah Hasyim -- panggilan akrab Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama dan Pendiri Pesantren Tebuireng Jombang.
Dalam diskusi, Kiai Hasyim sanggup berbicara lewat logika lawan bicara lalu memasukkan pemikirannya secara pelan tanpa paksaan. Sehingga lawan bicaranya merasa nyaman.
Selain itu, menurut Gus Baha’ berdasarkan kitab di atas juga disebutkan bahwa KH Hasyim Asy’ari punya pergaulan yang luas hingga mancanegara. Ini juga ditiru Gus Dur yang punya begitu banyak teman dan sahabat baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Saya ingin bahas Gus Dur dari sisi lain Kehebatan Gus Dur berkaitan erat dengan kakeknya KH M Hasyim Asy’ari. Setiap kakek pasti mendoakan keturunannya agar menjadi generasi yang baik (ًذريةً طيبة),” tutur Gus Baha'.