Video Musik Girband Aespa Dituding Jiplak Karya Seniman Dunia
Girlband Aespa resmi debut pada 17 November 2020. Sebelum debut, mereka telah merilis teaser foto-foto dan video musik perdana mereka berjudul Black Mamba. Sayangnya, saat teaser tersebut dirilis, fans K-Pop mulai membandingkannya dengan video musik milik girl group virtual League of Legends, K/DA berjudul POP/STARS, dan menunjukkan sejumlah kemiripan.
Mulai dari latar tempat yakni di subway atau kereta bawah tanah, color schemes neon hingga graffiti yang digunakan. Tak hanya itu, estetika video musik Black Mamba milik girlband asuhan SM Entertainment itu juga disebut sangat mirip dengan video musik K/DA.
Video musik Black Mamba terlihat sangat futuristik. Dengan sentuhan teknologi dengan menghadirkan beragam animasi, video musik tersebut tampak begitu mahal. Sama seperti judulnya, dalam video musik tersebut terlihat ular raksasa berwarna hitam yang tengah melintas di dalam kereta.
Dilansir dari Kpopstarz, cuplikan video ular raksasa di dalam kereta itu dituduh telah menjiplak hasil karya seniman visual asal Jerman, Timo Helgert dengan akun Instagram @vacades. Seniman tersebut bahkan merespon tuduhan plagiat video musik Black Mamba.
"Aku mendapat banyak pesan. Mereka tidak meminta izin dan aku tidak bekerja dengan mereka. Sepertinya mereka menjiplaknya. @aespa_official," tulis Timo dalam Instagram Story.
Sebelumnya Aespa juga sempat dirumorkan menjiplak karya visual seniman asal Kanada. Pemotretan ketiga member, Winter, Karina dan Ningning yang mengusung konsep fantasi itu dituduh menjiplak karya fotografer Bryan Huynh.
SM Entertainment sendiri belum buka suara terkait tuduhan ini. Para fans lantas mempertanyakan maksud SM Entertainment dengan kemiripan ini, yang banyak membuat warganet menuduh mereka melakukan plagiarisme.
"Bukannya SM Entertainment agensi besar? Apa-apan ini, kekurangan kreativitas. Ini sangat mengejutkan," ucap warganet dikutip dari laman Koreaboo.
"Apa mereka bercanda? Dari AVATAR sampai MV, semua mirip. Bagaimana mungkin mereka terus memaksa bahwa mereka tidak melakukan plagiarisme? Terlalu banyak kemiripan," kata yang lain.
"Apa mereka (Aespa) cover group-nya K/DA?" tulis warganet.
Advertisement