Video Ketika dr. Mahmud Meninggalkan RSUD Kediri Menuju Surabaya
Dokter Mahmud Surati, 57 tahun, ahli bedah syaraf yang bertugas di RSUD Gambiran Kediri, meninggal dunia hari Rabu malam, di RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Mendiang adalah dokter spesialis terbaik di bidangnya yang dimiliki oleh RSUD Gambiran Kota Kediri.
Dokter Machmud sempat menjalani perawatan selama kurang lebih tiga minggu akibat terpapar Covid-19. Dia dinyatakan positif terjangkit Covid-19 pada tanggal 20 Agustus 2020, kemudian dirujuk ke Surabaya.
Berikut adalah suasana mengharukan ketika almarhum akan dibawa ke Surabaya, dari RSUD Kediri, beberapa hari sebelum dr. Machmud menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu malam.
Dr. Mahmud SpBS adalah dokter umum alumnus FK Universitas Gajah Mada, sedang spesialis bedah saraf lulus dari Universitas Airlangga.
Salah satu alumnus terbaik dan kebanggaan FK UGM 81. Saat pendidikan termasuk dalam kelompok mahasiswa yang aktif kegiatan kampus, pintar cerdas dan lulus dengan cepat. Favorit dan sangat terkenal, setidaknya 5 angkatan keatas dan 5 angkatan ke bawah kenal dengannya.
Mahmud sempat ambil spesialis anestesi, tapi karena merasa tidak cocok dia banting setir ke bedah saraf, dan menjadi dokter bedah saraf yang baik dan hebat.
Almarhum adalah dokter spesialis bedah saraf di Kediri, tumpuan harapan banyak pasien di Kediri. Dalam masa pandemi corona almarhum sangat disiplin. Almarhum akan menegur mereka yang tidak pakai masker dengan baik.
Di mobilnya tersedia stok masker kain untuk diberikan kepada orang-orang yang ditemui tanpa masker di jalan. Tetapi sudah menjadi ketetapan Allah justru dr. Mahmud yang terkena Covid19. (nis)