Video Kepanikan Warga saat Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas
Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas, pada Minggu 6 Desember 2020 petang. Hal tersebut membuat warga kaki gunung panik dan lari berhamburan. Regu penyelamat dibantu relawan melakukan evakuasi kepada warga setempat yang saat itu sedang panik.
"Ayo bu, cepat-cepat, ayo bu naik," seru beberapa petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur kepada warga setempat.
Warga memang diimbau oleh petugas dan relawan yang berada di lokasi untuk segera mengosongkan rumah mereka masing-masing. Sebelumnya, Gunung Semeru meletus pada Selasa, 1 Desember lalu. Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Lumajang, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus terjadi. Awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 1.500 meter.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat berada di salah satu titik kunjungan terkait dampau letusan Gunung Semeru, pada Kamis 3 Desember lalu. Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu meminta pengerukan daerah aliran sungai (DAS) Besuk Kobokan. Hal itu disampaikan Khofifah agar material erupsi Gunung Semeru tak masuk permukiman warga.
Dalam kunjungan kerjanya saat itu, Khofifah tampak bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta.
Ada dua lokasi yang dikunjungi Khofifah bersama Doni Monardo. Lokasi pertama ialah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Semeru di Dusun Kajar, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Titik kedua adalah kawasan jalur aliran lahar erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Rombongan memantau kondisi sedimentasi material luapan erupsi Gunung Semeru yang sudah menebal. Bahkan, timbunan material di jalur aliran lahar itu mencapai lebih 15 meter dari kondisi sebelum erupsi.
Advertisement