Video Hujan Es di Surabaya, Netizen: Hail
Warga Kota Surabaya dikejutkan dengan adanya fenomena hujan es, pada Senin 21 Februari 2022 menjelang sore hari, sekitar pukul 14.50 hingga 16.00 WIB. Peristiwa hujan es ini dialami warga yang berada di kawasan Barat di sekitar Lakarsantri, Wiyung, Jalan HR Muhammad hingga kawasan Darmo Permai Surabaya.
Netizen pun ramai membicarakan fenomena hujan es di Surabaya ini. Bagaimana tidak, Kota Surabaya terkenal dengan cuacanya yang panas namun tiba-tiba turun hujan begitu deras disertai angin kencang.
Ternyata, hujan deras itu membawa es batu dengan ukuran berbagai macam mulai seujung kuku hingga berdiameter sekitar 2 cm.
Waduh di daerah Wiyung, Surabaya sore ini hujan es. pic.twitter.com/8V6sCXcia4
— Dumdum (@yusuf_dumdum) February 21, 2022
Dikutip dari Wikipedia, hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku.
Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara subtropis, tetapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.
Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang tiba-tiba sehingga akhirnya terbentuklah es dengan ukuran yang besar.
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) di dekat permukaan bumi, dapat juga berasal dari awan multisel, dan pertumbuhannya secara vertikal, dengan luasan area horizontalnya sekitar 3-5 km. Kejadiannya singkat berkisar antara 3-5 menit atau bisa juga 10 menit tetapi jarang.
Peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata. Jenis awan berlapis-lapis ini menjulang ke arah vertikal sampai dengan ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
Advertisement