Video Gerombolan Ikan Hiu Muncul di Pantai Nusa Dua
Video sejumlah ikan hiu berenang mendekat ke bibir pantai kawasan Nusa Dua, Bali, viral di media sosial. Gerombolan hiu itu menjadi tontonan para turis yang berada di lokasi tersebut, pada Selasa 20 Agustus 2019. Kemunculan hiu ini diduga karena ada banyak ikan kecil yang jadi mangsa hiu tersebut.
"Kemunculan hiu biasanya terkait kelimpahan makanan di perairan tersebut," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Suko Wardono, Kamis 22 Agustus 2019.
Kemunculan gerombolan hiu yang berenang mendekat ke Pantai Nusa Dua, Bali diduga karena mencari mangsa. Bulan Agustus ini memang diketahui sebagai musim ikan pelagis atau ikan yang hidup di lapisan permukaan perairan pantai.
Puncak panen ikan-ikan yang menjadi sumber daya hayati perairan di Nusa Dua maupun Pulau Bali ini, akan berakhir pada Oktober mendatang.
"Ikan pelagis itu ikan yang ada di permukaan perairan seperti kembung, layang, lemuru, dan lain-lain. Banyak ditemukan di semua perairan termasuk Nusa Dua. Informasi nelayan pada saat-saat tertentu daerah tersebut memang muncul hiu, terutama saat musim ikan pelagis," jelasnya.
Meski begitu, Suko belum bisa menentukan jenis hiu yang muncul di perairan pantai kawasan Nusa Dua itu.
"Untuk mengetahui jenisnya harus diidentifikasi dengan cermat, di gambar agak samar-samar," jelasnya.
Mengutip keterangan penyelam Nusa Dua Reef Foundation (NDRF), kawasan tersebut memang menjadi habitat hiu. "Info dari penyelam begitu, untuk lebih jelasnya bisa hubungi NDRF," ucapnya.
Sayangnya, gerombolan hiu tersebut telah menghilang saat tim NDRF tiba di lokasi. Hanya ada satu hiu yang masih terlihat di area pantai dan jadi tontonan turis.
Direktur Nusa Dua Reef Fondation (NDRF) Pariama Hutasoit mengutip keterangan dari penyelam yang melihat langsung gerombolan hiu di kawasan pantai Nusa Dua.
Hiu itu berjenis blacktip. Dia hidup di perairan dangkal sampai kedalaman 40 meter. Jenisnya juga tidak berbahaya.
"Penyelam biasa melihat hiu (blacktip) di kawasan Nusa Dua. Hiu ini cenderung pemalu. Perairannya itu ada terumbu karang dan hiu biasa berenang," jelasnya.
Pariama menambahkan, hiu blacktip biasa hidup di karang. Keberadaan hiu tersebut jadi penanda membaiknya indikator ekositem laut.
"Tidak bahaya sama sekali, justru hiu itu harus kita lindungi. Daging hiu itu diburu untuk konsumsi. Di Indonesia di beberapa daerah dagingnya dijual padahal hiu memiliki peran penting di ekosistem bagian penting sebagai predator makanan di laut, dia juga sebagai indikator terumbu karang," jelas Pariama.
Advertisement