Veteran Minta Bebas PBB, Bedah Rumah hingga Mobil Jenazah
Di tengah gegap gempita masyarakat menggelar lomba-lomba dalam memperingati HUT Kemerdekaan ke-79 negeri ini, ada sepotong kisah para pejuang kemerdekaan di Probolinggo. Para veteran perang yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Probolinggo itu menceritakan bagaimana nasib mereka di usia senjanya.
Hal itu terungkap ketika Penjabat (Pj) Walikota Probolinggo, Nurkholis mengundang 17 orang veteran di rumah jabatan (rumjab) Jl. Panglima Sudirman: 1 Probolinggo, Rabu, 14 Agustus 2024. Para veteran pun dipersilakan menyampaikan aspirasinya.
Nurkholis mengaku, ayahnya juga seorang veteran perang. Ia pun menceritakan kalau ibunya rutin mengambil gaji ayahnya di kantor pos.
“Panjenengan semua sudah berjuang dan berperang, karena itu sebagai bentuk penghormatan kami ajak audiensi. Saya ingin tahu apa yang bisa kami lakukan untuk membantu anggota LVRI ini,” ujar alumnus S-3 Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang itu.
Diawali Ketua LVRI, Subiyanto yang mengapresiasi kepedulian pemerintah daerah terhadap organisasi yang dinaunginya. "Kami mohon di-support seragam LVRI yang warnanya sudah usang ini,” ujarnya.
Disambung Sekretaris LVRI, Gatot menyampaikan kebutuhan para veteran yang kesulitan saat membutuhkan mobil jenazah jika ada anggota yang meninggal.
“Kami ini susah cari mobil jenazah saat ada anggota meninggal, kadang membayar juga mahal. Jika gratis biasanya dari parpol, namun kami tidak pernah menggunakannya. Mohon difasilitasi, termasuk saat pemakaman butuh dana Rp500 ribu untuk penggalian tanah makam,” paparnya.
Kemudian Letkol TNI (Purn) Zailani menambahkan, agar bisa memperoleh kantor LVRI yang lebih representatif. Termasuk anggaran /dana pembinaan bagi organisasinya sesuai kemampuan APBD.
“Jika ada program bedah rumah, mohon bisa diberikan juga kepada anggota veteran yang rumahnya tidak layak huni. Kondisi lahan Taman Makam Pahlawan (TMP) juga terbatas, mohon solusinya,” katanya.
Terakhir, Imam Soemantri meminta pemkot untuk membebaskan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi 34 anggota LVRI.
Semua masukan tersebut direspon secara langsung oleh Nurkholis didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Rey Soewigtyo.
“Terkait kebutuhan ambulans maupun mobil jenazah bisa telepon gratis 24 jam baik ke Meteor Call Center 112 maupun ke nomor (0335) 5892325," ujar Tiyok, panggilan akrab Rey Suwigtyo.
Mengenai TMP, lanjut Tiyok, bukan aset Pemkot Probolinggo, melainkan kewenangan Kodim. Sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Kodim.
Termasuk keinginan memperoleh bantuan bedah rumah, LVRI diminta mengusulkan ke pemkot agar bisa dibantu. Jika anggarannya tidak ada, Nurkholis mengaku, akan memfasilitasi untuk memperoleh dukungan dari Pemprov Jatim.
Menutup perbincangan dengan LVRI, Nurkholis berharap bisa memberikan manfaat. “Semoga ke depan, wali kota terpilih nanti ingat Panjenengan. Saya menjembatani estafet kepemimpinan ini agar sesuai harapan semuanya. Meski sebentar, saya akan totalitas membangun Kota Probolinggo agar lebih baik," pria kelahiran Banyuwangi itu.