Vermont Amerika Serikat Banjir, hanya 1 WNI yang Menetap
Negara Bagian Vermont, Amerika Serikat (AS), mengalami banjir besar akibat curah hujan tinggi. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah mengumumkan status keadaan darurat di Vermont sejak Selasa 11 Juli 2023.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York memastikan tidak adanya Warga Negara Indonesia (WNI) dalam banjir di Vermont.
KJRI New York pun telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul komunitas Indonesia di wilayah terdampak.
"Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban luka atau meninggal. Berdasarkan data lapor diri KJRI NY, tercatat terdapat satu WNI yang menetap di Vermont," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha dalam keterangannya, Rabu 12 Juli 2023.
KJRI juga telah menyampaikan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini mengingat curah hujan masih tetap tinggi.
"Terus memantau informasi dan arahan dari otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KJRI NY jika mengalami situasi darurat," katanya.
Hotline KJRI New York jika mengalami situasi darurat +1 (347) 806-9279.
Vermont Laporkan Belum Ada Korban Jiwa
Dilansir NBC News, otoritas Vermont mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada korban luka atau kematian yang dilaporkan dalam banjir ekstrem tersebut.
Komisaris Keselamatan Publik Vermont, Jennifer Morrison menekankan bahwa upaya tanggap badai sedang dalam "tahap awal". Menurutnya, wilayah Montpelier, Barre dan Ludlow, Londonderry, dan kota-kota sekitarnya paling terdampak.
"Sejauh ini, ada 117 upaya penyelamatan, lebih dari 60 evakuasi dari rumah, bisnis atau kendaraan yang terendam banjir, dan 17 hewan telah diselamatkan," ungkap koordinator program pencarian dan penyelamatan Kota Vermont, Michael Cannon.
Gubernur Vermont, Phil Scott mengaku bahwa sejumlah bagian Vermont mengalami banjir yang lebih buruk daripada tahun 2011 selama Badai Tropis Irene, yang menghancurkan jembatan, rumah, dan jalan.