Velocity Jakarta, Komunitas Gowes Perempuan yang Utamakan Value
Dengan program yang terstruktur dan terpantau, Velocity Jakarta berusaha menjadi komunitas sepeda yang solid. Uniknya, anggota mereka semuanya adalah perempuan aktif penyuka gowes dengan beragam latar belakang profesi. Ada yang dokter, lawyer, entrepreneur, hingga full time mom.
Diinisiasi oleh Viyata Devi, dan didukung oleh Puri Pratomo, Tiara Widjanarko, dan Adhityani Dhitri, mereka membentuk Velocity Jakarta tanggal 26 Mei 2021 bersama sekitar 14 cyclist perempuan lain.
Sengaja dipilih nama Velocity Jakarta karena memiliki arti speed in a given direction. “Jadi artinya komunitas yang dikoordinir dengan arah yang jelas. Semuanya dituangkan dalam program berforkus pada skill, pengembangan dan pencapaian prestasi dan pemberdayaan perempuan,” jelas Viyata Devi yang biasa dipanggil Devi, sang leader Velocity Jakarta.
Program Velocity Jakarta sangat terstruktur dan terencana dalam setahun ke depan. “Kita ada on saddle program yakni weekly ride. Kita ada monthly program yakni program latihan untuk mencapai tujuan tertentu juga untuk pelatihan para RC. Ada yearly program yaitu ride untuk memperingati hari khusus seperti Kartini Ride, Independence Day Ride, dan ada Breast Cancer Awareness Ride di bulan Oktober,” jelas Adhityani Dhitri.
Selain program bersepeda, Velocity Jakarta juga memiliki program off saddle. Seperti mengadakan wheel for goodwill. Yaitu program pengumpulan dana untuk membeli sepeda dan memberikannya ke panti asuhan.
“Ada juga program we are one. Yakni berbagi saat ramadhan dan natal. Di bulan Oktober ini bersama yayasan kanker payudara Lovepink Indonesia, kita menggalang dana untuk biaya USG perempuan prasejahtera,” imbuh Puri Pratomo.
Setelah tersusun misi dan visi serta program Velocity Jakarta, mereka segera mengadakan launching komunitas keren ini.
“Velocity Jakarta resmi dilaunching tanggal 19 Juni 2021 dengan mengadakan ride 100 km,” tutur Devi. Demi mematuhi protokol kesehatan, seluruh anggota Velocity Jakarta tidak melakukan ride selama empat hari sebelum tanggal 19 Juni itu. Lalu H-1 semuanya melakukan tes swab antigen termasuk RC dan suppport team. “Demi menjaga keselamatan kami semua,” bilang Devi.
Begitu pula saat hari velo ride-pun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Peserta dibagi menjadi tiga peloton dengan rute berbeda. Ada yang 100 km berangkat dari Citos menuju Sentul dan kembali ke Citos
Ada juga yang 50 km dari Citos menuju Sentul. Dan ada juga yang 20 km yaitu Citos Loop. Per peloton diisi 7 hingga 8 cyclist ditemani oleh 2 RC.
“Saat acara di Sentul-pun tidak dilakukan di indoor dan hanya berlangsung 45 menit. Semuanya outdoor dan menggunakan full masker dan berjarak,” jelas Devi. Hingga saat ini, anggota Velocity Jakarta sudah mencapai 200 cyclist perempuan. Mayoritas anggotanya masih dari Jakarta, ada juga 6 cyclist dari Bogor, dan 4 cyclist dari Singapura.
Setelah dilaunching ini, Velocity Jakarta mempunyai jadwal tetap gowes bersama. Setiap hari Senin ada Velo Monday yang diadakan di Jaya Bintaro Loop.
Disambung hari Rabu ada gowes bersama Lady Bright yang banyak dikhususkan untuk cyclist perempuan yang baru gowes. “Lady Bright ini tikumnya di Bintaro Avenue,” bilang Dhitri.
Untuk saat ini, Devi dan kawan-kawan memfokuskan latihan gowes di kawasan Tangerang Selatan. Menghindari dalam kota yang sempat kurang nyaman dengan adanya isu road bike itu.
Sama seperti komunitas lainnya, Velocity Jakarta memiliki seragam jersey khusus yang sangat keren dan unik, disebut sebagai edisi Friendship. Jersey ini bertema doodle art yang digambar oleh Jaimee Maulana.
Jaimee masih berusia 13 tahun dan memiliki misi mulai yakni mensupport anak perempuan di NTT. Dia kerap berangkat ke sana demi menghibur korban gempa dan mengajar menggambar.
“Jaimee menampilkan elemen-elemen yang sangat khas di Velocity Jakarta dengan slogan Fun Female Friendship serta Think Right Just Ride,” jelas Devi yang menambahkan bahwa jersey ini hanya khusus member dan dibanderol 390 ribu hingga 415 ribu rupiah.
Di bulan Agustus ini Velocity Jakarta meluncurkan vest dengan tema Bersatu. Berdesain gunungan wayang yang melambangkan persatuan kesatuan Indonesia dan kebersamaan Velocity dalam keragaman latar belakang anggota. “Tapi tetap bersama menghadapi tantangan untuk masa depan yang lebih baik,” jelas Devy mengenai filosofi vest ini.
Sayangnya, sejak 23 Juni, Velocity Jakarta meliburkan jadwal gowes mingguannya karena adanya peraturan pemerintah PPKM. Meski begitu, mereka masih tetap aktif gowes virtual.
Menyambut 17 Agustus, Velocity Jakarta akan mengadakan ride Strava Challenge untuk anggota Velocity secara mandiri sejauh 76 km dan akan dipilih tiga pemenang yang paling cepat menyelesaikannya.
“Juga ada velo fondo 100 km dan velo eight hundred, 800 km dalam satu bulan,” bilang Devi. Dhitri juga menambahkan, selama PPKM, mereka mengadakan yoga online class untuk program stretching.
Selepas PPKM dan pandemi, Velocity Jakarta akan menggenjot program-program yang sudah ditetapkan komunitas ini sejak awal. “Karena itu adalah value komunitas Velocity Jakarta yang membedakan dengan komunitas gowes lainnya,” tutup Devi bangga.