Varian Omicron Ancam Stabilitas Dunia, WHO: Ini Kepanikan Global
Badan kesehatan dunia, WHO, memperingatkan dunia akan penyebaran varian Omicron asal Afrika Selatan ke seluruh dunia. WHO menyebut ada risiko lonjakan kasus yang sangat tinggi yang menimbulkan konsekuensi besar di beberapa area.
Dalam keterangannya, WHO mendesak 194 negara anggota untuk mempercepat vaksinasi bagi kelompok prioritas. Mereka juga mendesak agar setiap negara merencanakan upaya pencegahan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus demi mempertahankan sistem pelayanan kesehatan.
“(Varian) Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa diantaranya mengkhawatirkan dampak potensialnya pada lintasan pandemi,” kata WHO dalam pernyataan resminya, Senin 29 November 2021.
“Risiko global secara keseluruhan terkait dengan varian baru dinilai sangat tinggi,” sambung WHO.
Kekhawatiran Global
Sekalipun kekhawatiran global menyeruak, belum ada laporan kematian akibat infeksi varian Omicron. Namun, penelitian lanjutan tetap diperlukan untuk mengamati perilaku varian Omicron dalam melepaskan diri dari perlindungan vaksin.
“Peningkatan kasus, terlepas dari perubahan tingkat keparahan, dapat menimbulkan tekanan pada sistem perawatan kesehatan dan dapat menyebabkan morbiditas (jumlah warga sehat dan warga sakit berdasarkan total populasi) dan mortalitas (angka kematian),” tulis WHO.
Untuk pertama kali, WHO melaporkan temuan varian Omicron asal Afrika Selatan pada 24 November 2021. Otoritas kesehatan Afrika Selatan melaporkan lonjakan masif sejak varian Omicron menginfeksi sebagian besar populasi.
Sejak saat itu, varian ini menyebar ke seluruh dunia. Beberapa negara seperti Belanda, Denmark, Belgia, Swiss, Australia melaporkan temuan varian yang disebut-sebut lebih menular ketimbang varian-varian sebelumnya. Akibatnya, sejumlah negara beramai-ramai memberlakukan larangan perjalanan bagi pelancong yang kedapatan melewati Afrika Selatan dan 7 negara sekitar seperti Bostswana, Eswantini hingga Lesotho.
“Kehadiran beberapa mutasi protein spike dalam domain pengikat reseptor menunjukkan bahwa Omicron memiliki kemungkinan lolos dari kekebalan antibodi. Namun, potensi lolos dari kekebalan vaksin yang berasal dari sel akan lebih sulit diprediksi,”
“Secara keseluruhan, ada ketidakpastian yang cukup besar tentang seberapa besar potensi lepasnya kekebalan vaksin akibat Omicron,” tuturnya.
Advertisement