Varian Baru Makan Ikan Tongkol 'Fishkol' Inovasi Mahasiswa UKWMS
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP UKWMS) menciptakan inovasi penyedap rasa berbentuk kapsul berbahan dasar ikan tongkol yang diberi nama 'Fishkol'
Yashinta Wisnata, Ketua tim Fishkol mengatakan, ide awal membuat Fishkol ini bermula dari saran salah satu dosennya untuk membuat penyedap rasa dari ikan tongkol.
Selain itu, Yashinta menjelaskan alasanya memilih ikan tongkol sebagai bahan dasarnya karena ikan tongkol banyak diminati masyarakat.
"Tongkol kan sangat digemari masyarakat dari rasa dan juga daging ikan yang lebih banyak untuk dimakan ketimbang ikan lainnya. Selain itu ikan tongkol juga tak memiliki sisik," ujarnya. Rabu, 29 Mei 2019.
Inovasi ini sekaligus mendukung program pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk program makan ikan.
"Dengan inovasi ini masyarakat dapat memakan ikan dengan variasi masakan yang lain tidak hanya digoreng atau bakar saja. Dan dengan inovasi kapsul ikan tongkol ini juga akan menambah lama masa simpan ikan," ujar mahasiswa yang baru saja lulus ini.
Ikan tongkol yang digunakan untuk membuat Fishkol mempunyai kriteria yaitu, harus mencapai berat 1,5 sampai 2 kilogram.
"Tapi susahnya jarang ada ikan tongkol yang seperti itu, musiman, tergantung nelayannya," kata Yashinta.
Untuk proses pembuatan sampai menjadi kapsul butuh waktu selama 3 hari. Prosesnya, pertama mencuci ikan, disiangi lalu dihilangkan mata, insang dan isi perutnya.
Setelah itu lalu ikan dipresto selama satu jam, lalu setelah matang ikan disuir-suir kecil kemudian dikeringkan selama 8 jam.
"Setelah kering ikan digerinder dan dihaluskan, lalu diayak dan menjadi tepung ikan tongkol. Tepung ikan tongkol yang sudah jadi ditambahkan garam, gula, merica dan bumbu pengikat," katanya.
Kemudian dilakukan granulasi untuk membentuk agregat yang kuat dari tepung, kemudian proses selanjutnya dioven dan dicetak menjadi kapsul.
"Kapsul ikan tongkol ini bisa bertahan dalam waktu 3 bulan apabila dalam kemasan tertutup," kata Yashinta.
Ke depannya, Yashinta dan kedua temannya Sheila Chang dan Theresia Irene ingin mengembangkan produk ini secara komersil di masyarakat, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang ketahanan dan nutrisi ikan tongkol.
"Ke depannya ingin produk kami ini dirasakan oleh masyarakat, jadi ada varian baru dalam makan ikan serta melakukan penelitian tentang manfaat ikan tongkol lebih lanjut agar produk kami bisa terus berkembang," katanya. (pts)