Van Persie Kritik Solksjaer Lantaran Tersenyum Usai Timnya Keok
Mantan bintang Manchester United Robin van Persie melontarkan kritik pedas pada pelatih kepala Manchester United, Ole Gunnar Solksjaer. Ini menyusul senyum Solksjaer saat sesi wawancara usai timnya kalah 0-2 dari Arsenal di pekan ke-21 Premier League.
Pada pertandingan itu, penampilan Setan Merah memang jauh di bawah ekspektasi, terutama di sepanjang babak pertama. Mereka terlihat tak berdaya menahan gempuran bertubi-tubi yang dilakukan The Gunners.
Seperti diketahui, Arsenal memenangkan pertandingan ini berkat gol Nicolas Pepe di menit ke-8 dan Sokratis Papastathopoulos di menit 42. Meski akhirnya bisa mengambil alih kendali permainan, pada bentrokan kali ini MU minim kreativitas dan rapuh di belakang.
Dengan cara main seperti itu, mantan penyerang MU, Van Persie, tampaknya tak senang dengan senyum Solksjaer.
"Saya mendengarkan Ole, dia terdengar seperti orang yang sangat baik," sinir Van Persie kepada BT Sport seperti dikutip dari Metro.
"Aku ingin melihatnya sedikit lebih tegang, sedikit lebih kejam kali ini,” seloroh mantan pemain Timnas Belanda ini.
'(Marah) ya, kadang-kadang, itu bagian dari pekerjaannya juga. Marah saja.”
Baginya, di saat seperti itu tidak seharusnya Solksjaer tersenyum. Apalagi setelah melihat timnya bermain buruk di pertandingan tersebut. Baginya, setelah apa yabng terjadi pada timnya, bukan saatnya pelatih Norwegia itu masih bersikap ramah.
Saat ditanya mengenai adanya kemungkinan para pemain MU kurang rasa segan terhadap Solksjaer, menurut Van Persie bisa jadi seperti itu.
Namun, mantan pemain MU lainnya, Rio Ferdinand membela mantan rekan setimnya itu. Ferdinand meyakini bahwa Solskjaer memiliki sisi yang lebih buruk yang tidak diperlihatkan di hadapan.
"Aku mengerti apa yang dia katakan, dan bagaimana reaksinya di ruang ganti," kata Ferdinand.
“Ada sisi berbeda yang mungkin ada Ole tunjukkan di ruang ganti, dan itulah yang mungkin kau harapkan.”
“Ada sisi yang berbeda dengan Ole, saya tahu dia bisa sangat kejam, sangat dingin. Semasa jadi pemain, ada hal-hal yang dia katakan kepada rekan setimnya bisa sangat menohok ketika, dan saya yakin dia akan sama seperti itu sebagai manajer,” kata Ferdinand.