Valentino Rossi Depak Kepala Krunya
Sebuah keputusan mengejutkan diambil oleh salah satu pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi. Sebelum mengaspal di MotoGP musim 2019 seri Thailand, ia mendepak kepala krunya, Silvano Galbusera.
Sebagaimana diketahui, Silvano Galbusera sudah berstatus sebagai kepala kru Rossi di Tim Yamaha sejak 2014. Pada saat itu, Rossi memilih Silvano Galbusera sebagai kepala krunya untuk menggantikan peran Jeremy Burgess.
Serangkaian hasil minor yang didapat Rossi dalam dua tahun terakhir di MotoGP, disebut-sebut sebagai alasan utama pembalap yang dijuluki The Doctor ini, akhirnya memilih untuk mendepak Silvano Galbusera sebagai kepala krunya di Tim Yamaha.
Terhitung mulai MotoGP 2020, keberadaan Silvano Galbusera sudah tidak ada di paddock Tim Yamaha. Rossi pun memilih Davide Munoz sebagai pengganti Silvano Galbusera.
Sebelumnya, Davide Munoz berstatus sebagai kepala kru Nicolo Bulega bersama Tim Sky Racing VR46 di Moto2.
Rossi sendiri tidak menampik, keputusannya mendepak Silvano Galbusera sebagai kepala krunya, karena serangkian hasil buruk yang didapatkannya.
Rossi juga mengaku takut menyesal jika dirinya memilih untuk tak mencoba melakukan perubahan di timnya pada MotoGP 2020.
“Ketika ambil keputusan macam ini, saya melakukannya karena saya selalu merasa lebih baik mencoba. Lakukan kesalahan ketimbang sama sekali tak mencoba. Saya lebih suka hidup tanpa penyesalan,” ucap Rossi, seperti dikutip dari GPOne, Minggu 6 Oktober 2019.
“Orang lain di posisi saya mungkin bakal berkata: 'Oke, 2020 bakal jadi musim terakhir saya di sini, jadi lebih baik nyaman dengan membuat semuanya sama. Jadi saya berpikir untuk melakukannya karena kami harus mencoba tampil kuat. Bisa saja nanti takkan berhasil, tapi kami takkan menyesal,” sambung Rossi.
Akan tetapi, pembalap berkebangsaan Italia itu langsung membantah rumor bahwa adanya keretakan hubungan antara Rossi dengan Silvano Galbusera.
“Perubahan ini terjadi berkat rangkaian beberapa hal. Tapi caranya cukup menyenangkan. Kami bicara dengan Silvano Galbusera dan Tim Yamaha. Tim kami agak kurang berkembang. Kami tak bisa mengekspresikan diri seolah-olah kami sudah maksimal, padahal belum,” jelas Rossi.
Advertisement