Vakum Dua Tahun, Pawai Budaya Marakkan Hadipro
Setelah dua tahun vakum, pawai budaya untuk memperingati Hari Jadi Kota Probolinggo (Hadipro) kembali digelar, Sabtu, 3 September 2022.
Pada Hadipro ke-663 itu sebanyak 70 kelompok dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan unsur masyarakat mengikuti pawai dengan start depan Kantor Walikota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman.
Sepanjang rute kantor walikota – Jalan dr. Soetomo – Jalan Ahmad Yani hingga finish di alun-alun dijubeli ribuan penonton. Pawai budaya yang digelar sejak Sabtu siang hingga malam hari itu pun mengakibatkan arus lalu lintas yang melintasi kawasan tengah Kota Probolinggo macet di sejumlah ruas jalan.
Tamu undangan di garis start pun dihibur penampilan kelompok Tabuh Lesung (Madura: Ronjengen). Kelompok ini beranggotakan nenek-nenek dari Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran.
Dilanjutkan paduan suara Bayuangga dari Pemkot Probolinggo, yang membawakan tiga lagu yang sedang nge-hits. Salah satunya lagu "Ojo Dibanding-bandingke" yang dilambungkan Farrel Prayoga. Walikota pun ikut berjoget bersama undangan.
Usai berjoget besama, walikota melepas pawai budaya dengan peserta pertama dari Marching Band Yon Zipur 10 Pasuruan. Disusul kontingen dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Diskopar) Kota Probolinggo. Setelah itu, tim Paskibra Pasuruan yang membawa bendera dan batik merah putih sepanjang 30 meter.
Di belakangnya ada kontingen Kabupaten Probolinggo yang menampilkan Tari Kopiah Glipang dan Candik Ayu. Juga ada kontingen Kabupaten Pasuruan yang menampilkan Tari Untung Suropati.
Kemudian dilanjutkan dengan tampilan dari DPMPTSP Kota Probolinggo, yang membawakan tarian Hadipro dengan membawa rombongan musik dug-dug Klabang Songo.
"Pawai budaya dua tahun tidak digelar karena pandemi Covid-19. Pawai budaya ini tidak di-support APBD Kota Probolinggo tetapi murni dari OPD dan dari peserta yang ikut,” kata walikota.
Peserta pawai pun menampilkan beragam seni budaya nusantara hingga budaya lokal Kota Probolinggo yang dikenal dengan Kota Pendalungan. “Simpul-simpul kebhinekaan yang menjadi kekuatan yang harmonis serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.