Vaksinasi Remaja Mulai Digelar di SMKN 1 Probolinggo
Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran remaja usia 12-17 tahun mulai digelar di Kota Probolinggo. Walikota Hadi Zainal Abidin meninjau pelaksanaan vaksinasi remaja dengan target 1.000 pelajar di SMKN Negeri 1 Probolinggo, Rabu, 4 Agustus 2021.
Vaksinasi di SMK di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo itu digelar selama dua hari, 4-5 Agustus 2021.
Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo menyarankan pihak sekolah untuk mengatur pembagian jadwal dan tempat agar tidak terjadi penumpukan dan kerumunan.
Tata cara pemberian vaksin untuk remaja hampir sama dengan umum, mulai dari pendataan memasukkan data, kemudian skrining riwayat penyakit, penyuntikan vaksin, hingga observasi.
“Dengan adanya vaksin ini, takut atau bagaimana?” tanya Habib Hadi, panggilan akrab walikota. Spontan seorang pelajar SMKN 1 menjawab, “Ya takut dan juga panik.”
Walikota meminta Dinas Kesehatan ketika ada dropping vaksin untuk pelajar maka segera dilakukan. Semua pelajar baik di tingkat SMP dan SMA akan divaksinasi secara bergilir.
“Jangan ada kekhawatiran dan ketakutan karena semua dijamin keamanannya. Insyaallah ini adalah upaya kita berikhtiar meningkatkan imun kita dalam menghadapi pandemi covid-19,” kata walikota.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB, Setiorini Sayekti ketika dikonfirmasi menjelaskan, sasaran vaksinasi untuk remaja sebanyak 22.900 orang. Pelaksanaan vaksinasi untuk remaja dilakukan bertahap sesuai target dari pemerintah pusat bahwa vaksinasi untuk seluruh penduduk di Indonesia yang ditargetkan 70-80 persen untuk herd imunity sampai dengan 31 Desember 2021.
“Alokasi dropping vaksin di Kota Probolinggo akan menyesuaikan dengan alokasi dropping yang dikirim oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, sehingga semuanya berjalan paralel,” ujarnya.
Rini, panggilan akrab Setiorini Sayekti menambahkan, vaksinasi terhadap remaja dipusatkan di sekolah walaupun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
“Tata laksana pemberian vaksin untuk remaja seperti biasanya hanya diperlukan persetujuan dari orangtua siswa melalui google form yang dikoordinir oleh sekolah,” katanya.
Dengan demikian ketika anak-anak divaksinasi, orangtua juga memahami manfaat dari vaksinasi. Bahkan sebelum divaksinasi para siswa dibekali materi atau informasi tentang manfaat vaksin dan keharusan dalam menjaga protokol kesehatan.