Vaksinasi PMK Molor, Pemkot Malang Terkendala Pendataan
Vaksinasi wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di Kota Malang molor dari target sebelumnya. Untuk imunisasi PMK Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan sebanyak 300 dosis vaksin bisa diselesaikan pada pekan lalu.
Namun, hingga saat ini baru ada sebanyak 200 ternak yang dilakukan vaksinasi PMK. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang, Sri Winarni mengatakan bahwa yang menjadi penyebab keterlambatan tersebut adalah terkait pendataan.
"Kadang beberapa peternak itu ada yang memiliki tiga hingga 10 sapi. Tempatnya juga terpencar ini yang membutuhkan waktu," ujarnya pada Senin 4 Juli 2022.
Kecuali kata Winarni jika kondisi peternak di Kota Malang modelnya terpusat atau ada sentra hewan dengan jumlah ternak mencapai ribuan ekor maka akan memudahkan pendataan.
Adapun untuk data jumlah sapi di Kota Malang mencapai 2.300 ekor yang terdiri dari sapi perah hingga sapi potong. Dari jumlah tersebut akan dipilih lagi oleh Dispangtan Kota Malang sesuai dengan prioritas vaksinasi.
"Dari sekian itu ada prioritas yang menjadi sasaran vaksinasi. Seperti yang tidak dalam waktu dekat dijual. Ini harus pendataan lebih detail lagi," katanya.
Sebab, jika ternak yang sudah dilakukan vaksinasi sesuai aturan tidak boleh diperjualbelikan dalam kurun waktu tujuh bulan lamanya. "Karena vaksin itu kan tiga tahap karena sekarang divaksin sebulan lagi divaksin. Lalu enam bulan berikutnya lagi divaksin," ujarnya.
Hingga saat ini masih ada 100 dosis vaksin PMK yang masih tersisa di Dispangtan Kota Malang. Sejumlah dosis vaksin tersebut bakal dihabiskan pada Selasa 5 Juli 2022, besok. "Besok semua mulai dilaksanakan. Diupayakan maksimal besok semuanya (vaksin) disuntikkan," katanya.