Vaksinasi PMK Digenjot, Telinga Sapi Diberi Penanda Anting
Dari sekitar 14.000 ternak di Kota Probolinggo, sebanyak 3.000 di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo terus menggenjot capaian vaksinasi terhadap semua ternak.
“Khusus sapi, hingga Jumat, 14 Oktober 2022 lalu, yang sudah divaksinasi pertama sebanyak 1.829 sapi. Sedangkan sapi yang mendapat vaksinasi kedua mencapai 705 sapi dari 7.290 sapi di Kota Probolinggo,” ujar Kabid Perdagangan DPKPP Kota Probolinggo, Suryanto, Senin, 17 Oktober 2022.
Untuk kambing, yang sudah divaksin tahap pertama mencapai 116 kambing dari total 2.773 kambing. Dan untuk domba, yang sudah divaksin pertama sebanyak 1.300 domba dari total 4.910 domba.
"Kami terus menggenjot vaksinasi PMK tahap ketiga dengan tambahan dosis vaksin sebanyak 4.600 dosis. Target vaksinasi tahap ketiga ini mencapai 3.000 dosis, baik untuk ternak yang dilakukan vaksinasi pertama maupun kedua," ujarnya.
Hingga Minggu, 16 Oktober 2022, data sapi yang telah divaksinasi sebanyak 5.516 sapi. Sementara itu jumlah sapi yang terjangkit PMK sebanyak 924 ekor. Sebagian besar (978 ekor) dilaporkan telah sembuh, 30 sapi masih sakit, dan 12 ekor mati.
Sedangkan untuk sapi perah jumlah populasi mencapai 164 ekor, dengan jumlah kasus sakit 3 ekor dan sembuh 3 ekor. Untuk kambing populasinya mencapai 1.484 ekor, dengan jumlah kasus sakit 2 ekor dan kasus sembuh 1 ekor.
Selanjutnya domba dengan populasi 3.546 ekor, dengan jumlah kasus domba sakit mencapai 10 ekor. Suryanto mengaku, bersyukur karena transaksi jual beli sapi di Kota Probolinggo sudah normal.
“Namun demikian, kami berencana memasang anting dengan nomor pada sapi yang keluar maupun masuk Kota Probolinggo sebagai bentuk pengawasan," katanya.
Mulai redanya PMK juga diungkapkan Suyono, warga asal Kedungasem, Kota Probolinggo yang biasa jual beli ternak. “Ya saya tidak khawatir lagi saat beli sapi, domba, dan kambing untuk dipelihara. Setelah gemuk bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi,” katanya.
Dikatakan saat PMK mengganas, ia mengaku, berhenti untuk sementara jual-beli ternak. “Terpaksa saya bisnis lain yang risikonya tidak terlalu besar,” ujarnya.