Vaksinasi Jangkau Masyarakat Rentan dan Tanpa NIK
Kelompok renatan dan kelompok lainnya yang belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK), tetap diikutkan dalam program vaksinasi. Rujukannya adalah surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang vaksinasi bagi kelompok rentan dan kelompok masyarakat lainnya yang belum memiliki NIK.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan hal itu melalui Youtube Setpres dan BNPB yang disiarkan, pada Jumat 6 Agustus 2021.
"Surat edaran ini mengamanatkan kepada dinas kesehatan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk segera melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait pelaksanaannya," kata Wiku.
Sedang yang dimaksud dengan masyarakat rentan antara lain kelompok penyandang disabilitas, masyarakat adat, penghuni lembaga pemasyarakatan (LP), penyandang masalah kesejahteraan sosial, dan pekerja migran Indonesia bermasalah serta masyarakat lainnya yang belum memiliki NIK.
Sementara, untuk pelayanan vaksinasi bagi yang belum memiliki NIK, dalam pelaksanaannya dilakukan bersama-sama dengan dinas kependudukan dan catatan sipil di daerah. Untuk lokasi pelayanan vaksinasinya, bertempat di lokasi yang disepakati.
"Sehingga masyarakat dapat terlayani dan kebutuhan NIK dapat terpenuhi," ujar Wiku.
Selain itu, vaksinasi dosis ketiga akan menambah jumlah tenaga kesehatan asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Pemerintah akan terus mempercepat program ini dan ditargetkan akan selesai pada minggu kedua bulan Agustus
Karenanya, lanjut Wiku, pencapaian dalam program vaksinasi di Indonesia tidak terlepas dari peran serta semua pihak mulai dari pemerintah, sektor kesehatan, masyarakat dan berbagai pihak lainnya.
Capaian ini dikatakan hasil kerjasama yang baik antara masyarakat, tenaga kesehatan, relawan dan berbagai pihak yang berkontribusi di dalamnya. Program vaksinasi di Indonesia juga disebutkan terus mengalami kemajuan sejak digulirkan mulai tahun 2021 ini. Per 3 Agustus 2021, capaiannya telah lebih dari 21 juta orang menerima vaksin lengkap atau 2 dosis vaksin dengan persentase sekitar 10 persen dari total target sasaran vaksinasi sebanyak 208 juta jiwa.
Advertisement