Vaksinasi Door to Door oleh Polisi, Pangkas Birokrasi di Jakarta
Untuk membantu warga Jakarta agar bisa mudik lebaran dengan aman, jajaran Polda Metro Jaya menggencarkan vaksinasi ke kampung-kampung.
Pelaksanaannya bekerja sama dengan Puskesmas lembaga sosial, RT-RW, takmir musala dan masjid, serta rumah ibadah yang lain. Markas polsek di setiap kewilayahan dijadikan ujung tombak vaksinasi dari pintu ke pintu tersebut.
Vaksinasi dari pintu ke pintu ini dinilai cukup efektif. Bisa menjangkau semua warga, yang selama ini enggan mendatangi tempat vaksinasi. Alasan prosedurnya bertele tele, daftar melalui aplikasi, dan harus antre berjam-jam.
"Di sini gampang. Kalau syarat administrasi untuk vaksin dosis ketiga atau booster terpenuhi, tidak dalam keadaan sakit, langsung ditusuk, cus! selesai," kata Totok salah seorang peserta vaksinasi di Musala As-Salam Jakarta Barat.
Kapolsek Kebon Jeruk Slamet R. Mawardi, mengatakan vaksinasi yang digencarkan jajaran Polda Metro Jaya ini sebagai upaya membantu warga yang akan mudik lebaran dengan cara yang mudah dan aman. Sebab syarat untuk bisa mudik harus sudah menerima vaksin booster atau penguat.
"Tetapi tujuan utamanya adalah mempercepat pelaksanaan program nasional vaksinasi Covid-19, untuk mengakhiri pandemi Covid yang sudah berjalan selama dua tahun," kata Kapolsek saat mengawal vaksinasi di Musala As-Salam Kampung Rawa Timur, Rabu 13 April 2022.
Ketua RT-15/RW-O5 Kelurahan Kebon Jakarta, Tri Hermintadi mengatakan vaksinasi Covid-19 dosis ke tiga di daerahnya dianggap cukup berhasil.
"Menurut data sementara mencapai 64 orang. Dua di antaranya tidak bisa divaksin karena faktor medis," kata Ketua RT yang pernah berkarier di Mahkamah Agung tersebut.
Vaksinasi di wilayah Kelurahan Kebon Jeruk bersifat sukarela. Artinya tidak diiming-iming hadiah. Meskipun awalnya ada yang ogah-ogahan ikut vaksin.
Direktur Pencegahan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dihubungi Ngopibareng.id mengatakan, sejak pemerintah memperbolehkan mudik lebaran bersyarat pada tahun ini, jumlah peserta vaksin terus meningkat. Kalau dulu petugas yang mendatangi dan yang merayu supaya mau divaksin, sekarang terbalik. Mereka yang mencari lokasi vaksinasi.
"Kami memang upayakan dengan berbagai cara supaya mau divaksin untuk memutus mata rantai penularan covid-19," ujar Nadia kepada Ngopibareng.id Rabu 13 April 2022.
Ia menyebut sah-sah saja dan tidak perlu dilarang penyelenggaraan vaksinasi dengan hadiah sembako dan minyak goreng. Bahkan ada yang merangsang dengan hadiah cukup menarik, yakni sepeda motor.
"Saya dengar vaksinasi di Masjid Al Akbar Surabaya berhadiah sepeda motor," ujar Nadia.
Advertisement