Vaksinasi Dilakukan 4 Tahap, Masyarakat Diminta Sabar
Program vaksinasi Covid-19 akan dilaksanakan dalam 4 tahap. Sebab untuk suksesnya program vaksinasi harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Masyarakat tetap diingatkan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan dan sabar menunggu giliran divaksin.
Pesan ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah, dr Reisa Brotoasmoro melalui kanal You Yube Sekretariat Presiden, Selasa 19 Januari 2021.
Menurut Reisa, tahap pertama pelaksanaannya Januari hingga April 2021. Dengan sasaran tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang menjalani profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada tahap kedua, juga pada periode yang sama, dengan sasaran petugas pelayan publik. Yaitu anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik meliputi petugas di bandara, pelabuhan, stasiun dan terminal.
Kemudian perbankan, PLN, perusahaan air minum, serta petugas lainnya yang terlibat langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Dalam waktu ini, juga termasuk usia lanjut yakni di atas usia 60 tahun," kata Reisa.
Lalu, pada tahap ketiga dilaksanakan April 2021 hingga Maret 2022. Dengan sasaran masyarakat tentang dari aspek geospasial, sosial dan ekonomi.
Tahap keempat yaitu pada periode yang sama. Dengan sasaran vaksinasi adalah masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
Dengan mengetahui jadwal dan mekanisme vaksinasi, masyarakat diminta tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
Karena jangan sampai masyarakat terkena Covid-19 sembari menunggu jadwal vaksinasinya.
"Guna mencegah terkena Covid-19, sampai tiba waktunya divaksin. Dan terus disiplin bahkan setelah dilakukan vaksinasi sampai pandemi selesai," kata dokter ahli forensik.
Faksinasi untuk mengakhiri pandemi Covid,19 telah diawali oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021. Covid-19 yang telah berlangsung selama 10 bulan, berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan mengakibatkan ribuan jiwa meninggal dunia.
Advertisement