Vaksinasi Capai 85 Persen, Gus Ipul Berharap PTM Lancar
Prosentase vaksinasi di Kota Pasuruan terus naik signifikan. Semangat Pemkot Pasuruan untuk mencapai target maksimal vaksinasi menjadikan berbagai upaya untuk mengajak masyarakat vaksin diciptakan.
Saat ini vaksinasi Kota Pasuruan sudah sekitar 85 persen. Hal itu diharapkan berdampak pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) berjalan lancar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan Shierly Marlena mengungkapkan, pihaknya terus berupaya menggenjot prosentase vaksinasi di Kota Pasuruan. Kemudahan-kemudahan dalam pelayanan vaksinasi sebagai upaya tersebut. Salah satunya dengan menyediakan Rumah Vaksinasi yang terletak di tengah kota.
"Sosialisasi kami gencarkan untuk mengajak masyarakat segera vaksin. Keberadaan rumah vaksinasi juga dalam upaya kami meningkatkan prosentase vaksinasi di Kota Pasuruan," ujar Shierly, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Selain itu, upaya-upaya lainnya adalah dengan mengajak pelajar dan warga binaan di Lapas untuk ikut vaksinasi. Di sisi lain, sosialisasi prokes juga tetap dilaksanakan untuk mencegah adanya kasus atau klaster baru.
"Sosialisasi prokes tetap dijalankan. Imbauan pakai masker tetap kami serukan," kata Shierly.
Sementara itu, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf mengatakan banyaknya harapan yang disampaikan orangtua yang anaknya sekolah supaya PTMT terus berjalan menjadi perhatian Pemkot Pasuruan.
Gus Ipul juga menginginkan PTMT lancar dan tidak terhenti lagi. Oleh karena itu, Gus Ipul mengimbau PTMT memerhatikan protokol kesehatan.
"Saya banyak menerima keluhan wali murid yang ingin sekolah masuk seperti biasa. Semua juga menginginkan hal tersebut. Oleh karena itu, ayo jaga prokes dengan baik supaya jangan sampai ada klaster sekolah. Jangan sampai ya terjadi di sini," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menyadari bukan hal mudah memantau anak-anak di sekolah. Oleh karena itu, pengawasan dari guru dan kepala sekolah harus dilakukan secara ketat. PTMPT harus diselenggarakan dengan prokes, sehingga sampai selanjutnya PTM berjalan dengan lancar.
"Pihak sekolah dan wali murid harus bekerjasama mengawasi anak-anak suoaya saat ke sekolah dipastikan menggunakan masker, face field," kata Gus Ipul.
Zulaikha, salah satu wali murid SMPN 10 Kota Pasuruan mengharapkan PTM tidak lagi ada halangan. Mengingat sudah lamanya anaknya tidak sekolah karena pemeblajaran darling.
Menurutnya, pembelajaran daring banyak sisi negatifnya khususnya pengawasan dan penyampaian materi.
"Beda kalau belajar di sekolah, penjelasan gurunya di kelas beda dengan saat daring. Saya harapkan jangan lagi sekolah libur-libur. Apalagi biaya pulsa untuk paket data itu jadi pengeluaran bertambah," jelas Zulaikha
Advertisement